- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Minggu, 03 Juni 2012

Salahku atau Takdirku? - Part 1

Bingung aku mau ceritain cerita ini gimana? Begitu banyak emosi di dalamnya, begitu lah yang aku rasakan ketika membaca dan mendengarkan cerita ini. Kata pengantarku kali ini sedikit saja, karena aku juga tak tahu mesti berkomentar apa? Langsung saja...
                                  ----
Aku bukanlah seorang yang kaya, bukan pula seorang ilmuwan. Aku seorang anak terbuang yang tak pernah tahu arti kasih dan sayang dari kedua orang tuaku. Dulu, mungkin aku pernah merasakannya. Namun itu dulu, jauh sebelum aku mengerti arti kasih dan sayang. Dulu, ketika gigi susu ku pun belum tumbuh. Dulu, saat aku hanya bisa menangis ketika lapar, haus atau ingin buang air. Aku memang anak terbuang. Nyaris tak pernah ada kata bahagia dalam jejak hidupku. Semua begitu sempurna akan tangis dan sakit. Semua begitu hitam dan kelam.
Kelahiranku di dunia ini pun, mungkin tak diinginkan. Aku ada juga bukan karena mau mereka, tapi atas dasar ketidaksengajaan. Itu istilah yang sudah cukup bernilai tinggi untuk kuucapkan. Setiap hari, hanya pertengkaran mereka saja yang aku tahu. Hidup dirumah bagai di neraka! Walau sebenarnya aku pun tak tahu neraka itu bagaimana? Tapi sungguh, aku lebih baik diaborsikan saja ketika masih hitungan minggu dalam rahim seorang wanita yang begitu sulit untuk aku panggil "IBU". Apa yang ada dipikiran meraka berdua untuk melahirkan aku di dunia ini bila aku hanyalah "beban" hidup mereka?
Aku sudah terbiasa dengan semua ini. Justru aku begitu asing dengan kata bahagia. Sungguh. Temanku pun tak jauh dari minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Mereka "orang tua-ku" tahu? Tidak! Bukan aku merahasiakan ini dari mereka. Bukan pula aku takut akan marahnya mereka. Tapi, mereka memang tidak mau tahu akan hal itu! Pernah suatu hari, aku hampir mati! Yah, mati karena over dosis. Sekali lagi aku tanya padamu, mereka tahu akan hal itu? dan sekali lagi aku jawab, TIDAK! Aku tidak pulang ke rumah berminggu-minggu pun mereka tidak peduli. Tolong, jangan kasihani aku! Karena memang aku tak butuh kasihan darimu, teman. Apa kata kasihan itu dapat memutar waktu?
Andai saja bisa. Aku meminta pada Tuhan untuk tidak dilahirkan di dunia ini. Atau jika memang aku ditakdirkan untuk hidup, biarkan aku terlahir dari rahim wanita lain. Wanita yang mempunyai hati nurani. Biarkan aku terlahir dari kejantanan seorang laki-laki yang bertanggung jawab sebagai "Ayah".
Bagaimana aku menjadi seorang yang baik, bila aku dilahirkan dengan cara yang tidak baik pula? Kekerasan dari mereka berdua sudah begitu kental membekas ditubuh kurusku. Caci maki dan nada tinggi yang keluar sudah begitu hangat menampar wajahku. Aku diam? Tentu saja aku hanya diam. Apalagi yang bisa aku lakukan? Walaupun demikian, mereka tetaplah orang tuaku. Walapun aku tak begitu yakin, mereka masih menganggap aku sebagai anak mereka atau tidak? Bila kau bertanya, apakah aku mencintai mereka? Sungguh, itu pertanyaan yang sangat menyayat hatiku. Aku pun hampir tak tahu apa itu cinta? Hatiku mungkin sudah mati rasa. Cuma 1 rasa yang aku tahu, SAKIT!
Tapi sungguh, aku tak pernah membenci mereka. Aku hanya membenci jalan hidupku. Ini salahku atau takdirku? Entahlah... Hidup dalam kegelapan. Berkejar-kejaran dengan polisi pun aku sudah biasa. Aku hanya bisa berpesan padamu teman. Syukuri hidupmu yang begitu mulia dan begitu berwarna dengan kata bahagia. Hidupmu yang dipenuhi harta dan semua inginmu. Hidup dijalan lurus dengan keluarga yang utuh. Jangan sekali-kali kau membenci orang tua dan keluargamu. Lihat aku, apa kau sanggup menjalani hidup sepertiku? Aku begitu sulit bermimpi dan berangan-angan. Sedangkan kau? Kau sebentar lagi akan menjadi seorang sarjana, teman. Banggalah dirimu dan orang tuamu. Aku akan tetap begini. Hidup menggelandang dengan narkoba dan minuman keras ini. Hidup dalam asap rokok. Aku cuma mempunyai satu mimpi. Membangun rumah tangga dengan suami yang memiliki akhlak untuk mengajakku bertobat. Tapi apa mungkin? Apa masih ada laki-laki yang mau denganku? Rasanya mustahil. "Kau pun mungkin masih sungkan untuk berteman denganku, kan? Sudah, jujur saja. Tak usah memasang muka bersalahmu itu. Aku tahu itu". Mungkin nanti, jika Tuhanku memberikan satu kepercayaan kepadaku untuk membangun sebuah keluarga, aku berjanji aku akan amanah dengan tanggung jawabku sebagai seorang ibu. Aku berjanji mencintai suami dan anak-anakku sepenuh hatiku. Aku berjanji akan menjadi manusia yang lebih baik dari hari ini dan masa laluku. Aku berjanji.
                                      ----
Tak terasa, aku ikut menangis mendengar ceritanya. Aku seorang anak laki-laki yang begitu anti dengan airmata, hari itu meneteskan air mataku. Sebenanrnya, jika dia tak menyela perkataanku dari tadi, aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Bukan karena bagaimana latarbelakang hidupnya, bukan karena siapa dia dalam dunia gelapnya. Tapi, apa yang tersembunyi di dalam hatinya. Aku tahu, dia memiliki hati yang begitu kuat untuk bertobat. Aku tahu, setiap kata yang dia ucapkan adalah benar dan tulus. Sejujurnya, aku ingin sekali mempersuntingnya menjadi seorang istri. Tapi, aku berpikir hari itu bukanlah hari yang tepat. Aku takut aku menyinggung perasaannya. Aku takut, dia berpikir aku kasihan padanya. Aku sudah beberapa minggu ini sholat malam dan istikharah, dan jawabannya tetap sama. Hatiku begitu mantap untuk memperistri dirinya. Tuhan, tunjukkan aku waktu yang tepat untukku mengatakan niat baikku.
                                      ----


Aku terharu kalo inget cerita ini. Begitu tulus hati laki-laki itu mencintai wanita yang ada dihadapannya. Wanita yang begitu direndahkan oleh keluarganya. Hmm, apakah itu yang dinamakan mencintai lebih dan kurangnya seseorang? Apakah kita sudah sanggup begitu? Insyaallah. . . :)

Kamis, 17 Mei 2012

Berlalu Tak Berlalu...

Dalam buaian dimanja dalam kasih.
Gejolak tertumpah mengikat asa yang tertebak, kelam.
Berhenti mundur pun menyisakan jejak hitam kesakitan.
Berjalan maju bak kamuflase hadiah dari Tuhan.
Diam, diguyur hujan sesal yang tak berujung.

Bukan tak merindu bulan bersanding dengan matahari.
Kini tersulam benang rajut dalam angkasa hati.
Mata pun telah berkata sesungguhnya benar, kasih.
Menjauh rindu menjadi-jadi.
Mendekat hati bersyair dan bernyanyi.

Maaf, bila roda mendahului kemudi.
Tapi sungguh, matahari telah bersatu dalam bulan.
Teori berjalan, namun praktek tak selogika.
Ah, langit tak runtuh jika bumi bergetar.
Tapi guruh ingin memuntahkan kilatnya.
Satu rumput hijau menguning dikala senja disapu malam.
Berbeda, tampak sama.
Nyatanya penjahat, tapi topengnya malaikat!

Tangisan mengering dalam sayatan.
Terputar video amarah yang memutusasakan.
Jeritan meredam dalam keramaian.
Mati, yah... Mati saja pecundang tak bernyawa!
Hidup sekedar hidup menanti sisa hitungan.
Tak satu pun tahu dan pasti tak akan mau mengerti.
Lebam hati tertinju pekatnya tekanan jiwa.
Mengadu dan terus menangis.
Kasih, bila mendung memayungi.
Lepaskan ruh mencari jalan kesetiaan pada kesendirian.
Hati saja yang tersisa dan kuburlah dalam jiwa, kasih...

Minggu, 13 Mei 2012

"Maafku"

Aku pernah merangkai kata-kata yang aku kirim ke beberapa teman. Beberapa teman yang aku anggap memang pintar bersajak dan mencintai dunia menulis. Saat itu, saat di mana aku seolah dipermainkan oleh seseorang. Hahahaha... :D
Cinta! Lagi dan lagi, cinta! Tak ada kata lain selain itu? Tak ada sebab lain selain itu? Mungkin! Aahh, entahlah... Tidak-tidak, aku rasa itu bukanlah cinta. Yah, itu hanya sebuah rasa kagum sesaat. Rasa kagum yang tak pernah menjelma menjadi suka, sayang atau pun cinta!
Kata-kata yang pernah aku kirim itu, sudah berulang kali dikirim kembali ke aku oleh salah satu temanku. Aku memang melihat kisah yang sama dari rangkaian kata yang pernah aku kirim kepadanya. Hmm, kisah yang sangat membingungkan dan tak pernah sama sekali aku menebaknya. Tak pernah!


         Hujan tak bertepi merundung duka dikabut hati...
       Sadari tak mungkin berlari, karena mentari telah padam.
       Namun membenci tuk bertahan dalam sangkar emosi.
       Mungkinkah cahaya siang bersanding dalam tenangnya malam?

       Musim tak menua kala berganti tahun.
       Tenang menata jiwa menatap cermin retak.
       Harap tak lagi menggelegak.
       Hanya saja, rintihan kecil itu terus bernyanyi.
       Memanggil sayup nama indah di palung hati.

Kalimat itu, begitu biasanya aku merangkaikan dalam suasana hati yang mendukung. Tetapi, begitu luar biasa ketika kalimat itu ditujukan kepadaku karena aku yang membuat seseorang menjadi membutuhkan kalimat itu. Mungkin, kalau aku bisa kembali ke masa lalu. Begitu banyak catatan hidup yang ingin aku rubah, tidak juga akan aku rubah menjadi baik tanpa celah. Tidak menarik hidup tanpa tanjakan dan turunan. Hanya ada masa-masa tertentu yang memang aku tak ingin kalimat itu aku rangkai. Masa-masa di mana aku lupa untuk mensyukuri nikmat dan berkah yang Allah curahkan kepada aku, keluargaku dan teman-temanku. Dan masa di mana aku terlalu sibuk dan senang akan kenikmatan duniawi saja. Tapi, itulah kejutan-kejutan yang telah Allah siapkan untuk aku. Aku merasakan jatuh dan bangun hingga aku merasakan sedih, sakit, kagum, suka, sayang dan mungkin CINTA. Maaf bila aku tak bisa menjadi sempurna, tak bisa tak menyakiti, tak bisa menjadi seorang malaikat dan tak bisa menjadi inginmu, inginnya, serta ingin kalian. Aku adalah aku yang tak luput dari kealpaan dan kekhilafan. Aku hanya insan biasa yang masih butuh pertolongan dan juga nasehat. Apabila kalian terluka karena aku, maafkanlah aku :) ...

Sabtu, 12 Mei 2012

Kemelut di Badai Hati

Ketika kemarin, melihat awan begitu kelabu diarak-arakan.
Mendung menyelimuti kota mati di taman hati.
Hey kau gagak hitam, usah kau tangisi keringnya air di telaga biru tempatmu dulu pernah bernaung.
Di tepian sana, terbentang lautan nan luas!


Memang benar, telaga itu menyimpan berjuta cerita kau dengan si anggun ikan emas.
Tak kau temui dia di lautan, tapi mungkin akan lebih dari yang dulu kau punya.
Boleh jadi kau terus bermuram durja.
Boleh jadi kau bersedih hati.
Tapi tak pernah kau sadari Elang pun belum tentu bahagia dengan ikan emasmu.


Kepakan sayap-sayap di udara, seakan menampakkan kegagahan jiwa ksatria.
Biarkan bumi tetap berotasi.
Biarkan malam tetaplah malam.
Biarkan bulan bersanding bersama bintang.
Tak mungkin dua alam bersatu dalam satu masa.
Terbanglah hey kalian, gagak hitam dan elang!
Di penjuru dunia, kan kalian temui pasangan terindah yang menanti hidup bersama.
Tinggalkan si ikan emas, karena dia pun pasti tak akan pernah bisa terbang.
Dan karena kalian pun pasti tak akan pernah bisa berenang.


Perbedaan itu pasti.
Biarkan terjalin dalam satu kenangan persahabatan.
Beribu kali kau menyamakan langkah, pasti kau akan tersandung pula.
Berjuta kali kau mencocokan kemiripan, pasti kau akan temui perbedaan pula.
Aku, kamu, dia, dan kita tak akan pernah sama.
Tak akan pernah satu tanpa takdir yang menyatukan.
Tak akan ada guruh bila mendung tak datang.
Tak akan ada pelangi bila hujan tak menyapa.

Rabu, 25 April 2012

Adikku Sainganku :D

        Karina Dwi Aragi


Adik aku nomor dua yang jaraknya terpaut dekat denganku, 1.4 tahun. Dek Alin, biasa aku panggil demikian, adik yang terkadang jauh berpikiran lebih dewasa daripada aku. hehehe, Aku pun bisa dibuat malu dengan pemikiran-pemikirannya. Tapi, tak pernah aku ucapkan dan aku tunjukkan di depannya...
Sebelum aku ceritain gimana dek Alin, aku bakal kenalin dulu arti dari namanya. Oke?
Karina itu kepanjangan dari Karunia Indah. Kalo Dwi, udah barang pasti bloggers sekalian tahu yah. Tepat sekali! Dwi artinya dua. Aragi biasanya dikira nama marga Saragih. hehehe, padahal bukaaaan. Kita nggak ada keturunan Medan, tapi Aragi adalah Agustus Rabbiul awal Legi. So, arti namanya Karunia Indah ke dua di bulan Agustus Rabbiul awal Legi :D


Udah ngebahas soal nama, aku mau cerita gimana dan siapa itu sosok Karina? hehehe :D
Dek Alin mah udah biasa aku jadiin tempat curhat. Sejak SD, mungkin karena umur kita yang dekat. Dari TK sampe kuliah (kecuali SMP) kita satu almamater teruss.... Jadi, cerita dan kisah di sekolah yah nggak jauh-jauh beda. Kalo cerita yah tetep bakalan nyambung... Dek Alin orangnya tertutup banget! Misterius, sama misteriusnya sama adik aku yang nomor 3. Dek Alin pinter mengendalikan emosinya. Kalo nangis bisa di tahan menunggu waktu yang tepat.
Kreatifnya dek Alin nggak nanggung-nanggung. Inget banget waktu SD, aku sampe minta ajarin nulis. Habisnya, tulisan aku jeleknya minta ampun! Ada-ada aja ide yang keluar dari otaknya. Aku juga terkadang heran, dapet darimana idenya? Udah kayak air yang ngalir deres dari keran... hehehe :D
Dan dia pernah bilang, "Aku kesel mbak sama temen-temen di sekolah. Kenapa pada ngikutin gaya tulisan aku?"... Saat itu dia dan aku masih SD, dan memang tak aku pungkiri tulisannya rapi.


Ketika SD hingga SMA, aku tidak pernah mau dikalahkan olehnya. Saat SD, kita mengikuti lomba renang tingkat kabupaten. Dan bloggers tahu, aku dikalahkan olehnya! Dek Alin berhasil menyabet juara 1 sedangkan aku harus puas di posisi juara 3. Tak apa, pada pertandingan berikutnya... Dek Alin nggak lulus babak penyisihan, dan aku masuk babak penyisihan. Tapi malangnya aku, tetap tidak bisa menyabet juara 1. Kondisi tubuh memang lagi terkena cacar air, aku harus ikhlas di posisi ke 4. Yah, langkah kami terhenti saat itu untuk bertanding di tingkat Provinsi :D
Selain renang, kami juga bersaing di basket ketika SMP. Sayangnya, aku nggak dapet dukungan penuh dari orang tua. Aku nggak nerusin basket dan Dek Alin walaupun badannya kecil udah mengikuti berbagai turnamen. Argh, aku malu nggak bisa-bisa basket! :'(
Menjelang 17 Agustus, biasanya diadakan lomba gerak jalan sekabupaten. Baik SD, SMP, SMA, instansi-instansi, guru-guru dan lain-lain. Nah, berhubung kita beda sekolah aku mati-matian sama kedua orang temen yang lain ngelatih pasukan kami. hehehe, Aku nggak mau kalah lagi dari dek Alin... Alhamdulillah, sekolah kita yang memegang juara 1 dan 3...


SMA, persaingan lebih terasa. Aku nggak pernah mau kalah dalam bahasa Inggris darinya. Tapi, akhirnya aku mengakui kelemahan berbahasa Inggrisku. Terbukti, Dek Alin berhasil dapat juara debat bahasa Inggris. Saat itu, aku, mama, papa dan mas Angger cuma jadi penonton. Penonton dek Alin ikut lomba debat bahasa Inggris dan mbak Anis ikut lomba pidato bahas Inggris. Argh... Aku malu!
Ada satu cerita yang buat aku bener-bener malu. Dek Alin punya temen Facebook dari India. Beliau ini berteman pula dengan aku dan Anis. Memang, aku agak susah merangkai kata-kata dalam bahasa Inggris, tetapi bukan berarti aku tidak bisa dan tidak paham. Suatu ketika, aku bingung untuk menyampaikan maksudku ke teman dari India ini. Akhirnya, aku bertanyalah pada dek Alin. Kalian tahu apa kata teman dari India ini? "Aku merasa, di sampingmu ada Karina. Yah, gaya bahasamu sama dengannya". Masyallah... Aku cuma bisa bilang, "tidak, kamu benar-benar lagi chatting dengan saya". hahaha, aku berbohong rupanya.
Dek Alin begitu banyak teman-teman dari berbagai negara. Terkadang iri juga aku yang tidak fasih berbahasa Inggris. Aku pun terus berlatih padanya.


Hmm, untuk dek Alin ku sayang....
Mbak Icha bangga punya adik sepertimu. Mbak Icha selalu doakan yang terbaik untukmu, untuk mbak Anis, untuk mas Angger dan terutama untuk kedua orang tua kita. Jadilah adik yang penurut dan mbak yang bijaksana yah... :)



Selasa, 24 April 2012

Dan Lagi!

Mama, papa dan kedua adikku- Anis dan Angger- kemarin Sabtu dateng ke kosan. Sontak saja hati ini senang bukan kepalang. Aku sama Karin- adikku nomor 2- langsung menyambut kedatangan mereka.
Kamar kosan bener-bener lagi kayak kapal diterpa badai. Baru pindahan kost, belum rapi dan didatangi tamu. Anehnya, adik bungsu saya malah berkata, "Mbak, kamar kosannya bagus ya". Waduh, ini sindiran, celaan atau pujian???
Tak tahu lah... Jelasnya saat itu, aku dan Karin benar-benar kelabakan ngemasin pakaian. Gimana nggak, kita nggak punya rencana nginep di Palembang, eh... nggak taunya mama sama papa minta kita untuk ikut. Saat itu, air dikosan belum hidup sampe siang! Air di bak juga kering kerontang. Bisa dibayangkan kita ke Palembang belum mandi... hehehe,


Dan, Oh My GOD!!!
Kirain kita bakalan ke mess dulu baru nganter papa ke bandara. Nggak taunyaaaaa??????? Style hari itu bener-bener aku kayak pembantunya papa deh. Tepat berdiri di belakang papa bawain tas laptopnya, sedangkan papa menyeret koper di depan aku. Baju kaos pake jaket angkatan, celana gunung berkantong banyak, sandal jepit dan jilbab langsungan. Masyallah.... Supeer sekali! Awalnya aku lebih memilih tetap di dalam mobil atau bila perlu menunggu di parkiran. Tapi, karena aku bener-bener pengen nganter papa, akhirnya turun juga. Mata orang-orang di bandara udah aneh ajah gitu. hahaha :D
Bodo' lah apa yang dipikirin mereka, yang penting perjalanan dinas papa lancar. Selamat sampe tujuan pulang dan pergi tanpa kekurangan suatu apapun. Amin :)

Papa pulang dari berangkat dinasnya, aku pergi berangkat fieldtrip bersama teman-teman. Pengen sih bisa ikut papa, tapi nggak punya biayanya :D hehehe....
Udah dari bandara, kita langsung menuju mess. Selain nganter keberangkatan papa ke Malaysia dan Vietnam, kita nganter adikku Anis untuk les intensif persiapan SNMPTN. Semoga bisa lulus atas Ridho Allah. Semoga pula, mbak Anis bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab baru dengan ikhlas, sabar dan keberkahan dari Allah. Amin...
 Haahh, ngeliat adik-adikku udah pada gede-gede baru sadar ternyata aku sudah tua :D hehehe, Kasihan adikku yang paling kecil, Mas Anden. Sekarang dirumah cuma sama mama dan papa. Papa pun jarang di rumah karena lebih banyak pergi dinasnya. Kita juga maklum, bukan keinginan papa untuk pergi dinas terus. Itu karena papa memang lagi terlibat dalam proyek, selalu doa yang tulus untuk kesehatan mama, papa dan adik-adikku tercinta.

Lagi asyik-asyik bercengkrama dengan keluarga, aku terpikirkan kamu. Kamu yang saat ini tengah dekat denganku. Sebut saja dia LAUT. Julukkan itu telah lama aku berikan padanya. Alasan yang sangat mudah sekali, karena saya suka warna biru :) Kenapa tidak langit?
Langit bisa saya lihat dari sisi manapun saya beridiri. Terkecuali di dalam rumah tanpa jendela :D Memang sulit untuk menggapainya, begitu sulit. Tetapi, begitu mudah untuk aku dan semua orang memandangi keindahannya.
Sedangkan laut, saya harus benar-benar ke daerah yang memiliki pantai. Berdiri dari tepi pantai barulah saya bisa menikmati indahnya. Sulit, sulit memang mencarinya, menemukannya, memandanganya. Butuh perjuangan. Saat kau berada di tepi pantai, kau pun masih akan menemukan kesulitan-kesulitan lainnya untuk menikmati indahnya. Lalu lalang pengunjung pantai, karang-karang yang kokoh, bukit-bukit yang menjulang, perahu-perahu yang berlayar akan dengan manisnya menghalangi pandangan kita. Hmm, itulah yang kini tengah aku jalani.

Kamu yang kini ada di catatan perjalanan hidupku, entah akan berakhir bagaimana cerita kita ini? Akankah terus kucing-kucingan dari teman-temanmu atau akan diterima dengan lapang dada. Sejauh ini, aku berpikir tak ada yang salah sekedar sms saja. Kecuali, kita memang ada hubungan khusus. Aku pun tak pernah berpikiran itu. Sungguh! Dari dulu, aku sudah cukup senang apabila kelak aku bisa dekat dan mengenalmu. Kini, ketika itu sudah terwujud. Mengapa aku dan kamu takut? Yah, takut apabila kedekatan kami yang notabene hanya sekedar teman sms ini menyakiti hati dia. Lagi, lagi.... Aku berkutat dengan perasaan takut lagi... Akankah harus kami akhiri sekarang atau kami harus melanjutkannya? Entahlah, aku masih belum bisa berpikiran jernih. Aku masih belum tahu apakah ini kebutuhanku atau sekedar keinginan saja? Aku tak tahu, sampai kapan aku dan kamu bertahan dalam ketersembunyian ini?

Hah, ucapan teman-teman terkadang membuat aku takut saja. "Kita lihat saja nanti, bagaimana akhirnya?", "Sudahlah, jujur saja kalo memang suka", "Nggak lama lagi bakalan menyusul kami" dan bla...bla...bla... Aku tak pernah mau mengizinkan untuk menggantungkan harapan yang tinggi setinggi-tingginya. Aku dan kamu lebih memilih untuk tetap bertahan dalam posisi ini, mungkin inilah posisi ternyaman. Dan mungkin nanti aku merasa tidak nyaman lagi, jangan paksa aku untuk mengatakannya. Aku akan tetap berusaha senyaman mungkin di depanmu. Dan bila kamu pun tidak lagi merasakan kenyamanan itu, tolong katakan dengan jujur. Mungkin kita akan menemukan solusi terbaiknya :)
Aku benar-benar tak tahu jalan mana yang harus aku tempuh...

Rabu, 18 April 2012

PANGAN OLAHAN BERBASIS LEMAK-ES KRIM MELON



I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil, pengemulsi serta penambah cita rasa (flavor). Es krim merupakan kelompok hidangan beku yang memiliki tekstur semi padat dan  makanan yang dikonsumsi sebagai kudapan. Itu sebabnya, es krim tidak akan menambah energi terlalu banyak jika dikonsumsi secara wajar. Jumlah konsumsi es krim yang wajar untuk ibu hamil adalah dua hingga tiga cangkir per minggu.
Industri es krim kini semakin berkembang, termasuk teknologi pembuatannya. Hal ini memungkinkan orang untuk membuat es krim dengan lebih mudah. Hasilnya pun lebih baik secara kualitas dan lebih bervariasi.
Variasi es krim sangat banyak. Beberapa negara memiliki es krim dengan ciri rasa yang khas dan berbeda dari lainnya. Misalnya, di Italia berkembang es krim yang dikenal dengan nama gelato. Sementara itu, di Jepang terdapat macha, ogura, dan mochi yang juga memiliki rasa khas. Selain itu, variasi rasa dan penyajian es krim pun semakin beragam. Kini banyak penjual es krim menambahkan bahan lain seperti choco chip, kacang-kacangan, dan buah-buahan segar, baik dicampurkan ataupun hanya ditaburkan di atasnya. Selain untuk menambah rasa, bahan tersebut juga dapat meningkatkan performa es krim sehingga meningkatkan minat konsumen.
Mutu es krim biasanya ditentukan oleh bahan bakunya yang bermutu tinggi serta proses pembuatannya yang higienis. Komposisi gizi per 100 gram es krim yang menonjol adalah energi (207 kkal), protein (4,0 g), dan lemak (12,5 g).
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Komposisi es krim bermutu tinggi sarat energi, protein, dan lemak, terutama lemak jenuh. Kontribusi energi es krim per takaran saji (satu cangkir) hanya sekitar 10% dari total kebutuhan energi dan kontribusi lemaknya sekitar 15% dari total kebutuhan lemak perhari. Jumlah itu termasuk kecil, sehingga kurang pas jika es krim dituduh sebagai biang keladi penyebab kegemukan atau obesitas.
Di dalam bahan dasar es krim, yaitu susu terdapat lebih dari 100.000 jenis molekul. Selain air dan lemak, molekul-molekul itu mencakup protein, karbohidrat, mineral, enzim-enzim, gas, serta vitamin A, C dan D.
Selain itu juga susu mengandung beberapa komponen bioaktif berupa protein susu, laktosa, asam-asam lemak dan mineral, terutama kalsium. Itu sebabnya produk-produk turunan susu, termasuk es krim juga memiliki kontribusi yang tinggi bagi kesehatan tubuh.


B. Tujuan
            Tujuan praktikum teknologi pengolahan makanan berbasis lemak adalah mengetahui diversifikasi pangan olahan yang berasal dari susu hewani.


II. TINJAUN PUSTAKA

A.    Es Krim
Es krim adalah sebuah makanan beku dibuat dari produk dairy seperti krim (atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh campuran es krim ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut.
Meskipun istilah es krim sering digunakan untuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan, tapi sebenarnya digunakan unuk menunjuk ke "dessert" beku dan makanan ringan yang terdiri dari lemak susu. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat, membatasi penggunaan istilah tersebut berdasarkan kuantitas dari bahan dasar makanan tersebut.

B.     Melon
Melon (Cucumis melo L.) merupakan nama buah sekaligus tanaman yang menghasilkannya, yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Sekitar 95% daging buah melon mengandung air, sehingga bisa memberi rasa dingin dan efek yang menyejukkan. Kandungan nutrisi buah melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung. Sementara itu, kandungan karotenoid buah melon yang tinggi dapat mencegah kanker dan menurunkan resiko serangan kanker paru-paru karena merupakan senyawa utama penyerang penyakit kanker.
Buah melon mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Jika dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam urat.
C.    Susu Cair Full Cream
Susu cair ialah produk susu, di mana 60% kandungan air dikeluarkan dari susu segar. Ia susu cair mengandung beberapa komponen bioaktif berupa protein susu, laktosa, asam-asam lemak dan mineral, terutama kalsium. Itu sebabnya produk-produk turunan susu, termasuk es krim juga memiliki kontribusi yang tinggi bagi kesehatan tubuh.
Salah satu komponen dari golongan karbohidrat yang terdapat pada es krim adalah laktosa. Laktosa, selain dapat menambah cita rasa ternyata juga dapat mempertahankan palatabilitas (rasa enak) pada es krim.
Sedangkan fungsi asam lemak dan asam linoleat pada es krim adalah untuk meningkatkan aktivitas antipatogenik, antibakteri, dan antiviral. Kandungan kalsium pada es krim bermanfaat menjaga kepadatan massa tulang, pencegahan osteoporosis, kanker, serta hipertensi.
D.    Gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun demikian, terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, anggur, atau jagung, juga menghasilkan semacam gula/pemanis namun bukan tersusun dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstrasi (pemerasan) diikuti dengan pemurnian melalui distilasi (penyulingan). 
E.     Telur
Telur merupakan sumber protein dan mineral yang baik bagi manusia. Fungsi telur dalam penyelenggaraan gizi kuliner adalah sebagai pengental, perekat atau pengikat. Telur juga berfungsi sebagai pelembut atau pengempuk dan pengembang suatu masakan, penambah aroma dan zat gizi makanan. Telur terdiri atas tiga komponen yang berbeda kandungan gizinya yaitu kulit telur, putih telur atau albumen, dan kuning telur (Santoso et al., 1995).
Menurut Tarwotjo (1998), telur terdiri dari kulit luar (shell), selaput tipis (membrane), putih telur (albumen), kuning telur (yolk), dan chalazeae. Di bagian luar kulit ada lapisan yang tipis sekali yang disebut mucus atau bloom. Hal ini hanya terdapat pada telur yang baru keluar dari induknya. Kulit telur atau poreus (berlubang kecil halus) sehingga cairan dan gas dapat masuk. Kulit telur banyak mengandung kalsium.
F.     Tepung Maizena
Tepung maizena adalah tepung berwarna putih yang terbuat dari saripati biji jagung. Pati jagung merupakan sumber kabohidrat yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat roti, kue kering, biskuit, makanan bayi, dan lain-lain. Tepung ini jarang digunakan sebagai bahan utama pembuatan cake, namun seringkali menjadi bahan pelengkap untuk mendapatkan tekstur sempurna. Dalam pembuatan biskuit, maizena biasanya dipakai sebagai bahan pembantu untuk merenyahkan biskuit. Sedangkan untuk pembuatan cake, maizena berfungsi untuk membantu melembutkan cake.
G.    Agar-Agar
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk keperluan ini adalah Eucheuma spinosum (Rhodophycophyta). Beberapa jenis rumput laut dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium) juga dapat dipakai sebagai sumber agar-agar.
Agar-agar sebenarnya adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan.

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan secara mandiri di Timbangan, Indralaya pada tanggal 20 April 2011 pukul 10.00 sampai dengan selesai.

B. Alat dan Bahan
Bahan untuk pembuatan es krim melon adalah:
1) 250 gr melon, 2) gula, 3) 750 ml susu full cream, 4) 2 butir telur, 5) tepung maizena, 6) agar-agar dan 7) 2 sachet susu kental manis.
Alat yang digunakan untuk pembuatan es krim melon adalah:
1) baskom, 2) penggilingan, 3) garpu, 4) mixer, 5) panci, 6) sendok, 7) pisau, 8) penggorengan dan 9) wadah.
C. Cara kerja
            Cara kerja pembuatan es krim melon adalah:
1)      Melon dikupas dan dibersihkan. Daging buah melon kemudian dihaluskan dengan cara digiling atau digerus dengan garpu.
2)      Susu dimasukkan ke dalam panci untuk dipanaskan.
3)      Ditambahkan telur, 5 sendok teh makan gula, 1 sendok teh agar-agar dan 1 sendok teh tepung maizena. Diaduk sampai merata.
4)      Sebelum campuran ICM (Ice Cream Mix) mendidih, angkat. Kemudian didiamkan untuk menghilangkan uap untuk dihomogenisasi.
5)      Melon yang telah dihaluskan, dicampurkan kedalam campuran ICM. Kemudian di mixer berulang-ulang selama 15 menit.
6)      ICM kemudian di-aging (proses pematangan) didalam kulkas selama 3 jam.
7)      Setelah itu, ICM diagitasi dengan menggunakan mixer berulang-ulang dengan diselingi penambahan susu kental manis selama 5 menit.
8)      Kemudian ICM dibekukan didalam freezer selama 13 jam dan es krim siap untuk disajikan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
            Berdasarkan uji hedonik yang dilakukan maka didapat rekapitulasi data sebagai berikut :
Panelis
Warna
Tekstur
Aroma
Rasa
1
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
4
2
2
2
3
5
2
1
2
3
6
2
3
2
2
7
3
2
3
2
8
3
2
3
4
9
4
2
4
3
10
4
1
4
2
11
3
1
2
3
12
3
2
3
3
13
3
2
3
2
14
3
3
3
3
15
3
3
3
3
total
51
30
51
42

Dari hasil rekapitulasi data dari uji hedonik, didapatkan kesimpulan bahwa panelis menyukai es krim melon dari atribut aroma dan juga atribut warna, tetapi pada atribut tekstur kurang disukai panelis.
B. Pembahasan
Pembuatan es krim melon dilakukan secara mandiri (tanpa arahan asisten atau pada jam kuliah) tetapi mengikuti panduan dari jurnal yang telah dicari dan berkelompok. Prosesnya pun menggunakan bahan-bahan yang relative murah dan mudah didapat di pasar lokal Indralaya. Alat-alat yang digunakan pun adalah alat yang sering kita jumpai di dapur. Pembuatan selai rosella nans ini berlokasi di timbangan, Indralaya.
Buah melon banyak mengandung vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor. Kandungan mineral pada buah melon bahkan mampu menghilangkan keasaman tubuh dan mempunyai sifat menyembuhkan sembelit. Keasaman tubuh perlu dihilangkan karena akan menggangu pencernaan, khususnya pada organ lambung. Penambahan melon pada pembuatan es krim dikarenakan manfaatnya yang begitu besar bagi tubuh dan banyak kandungan gizi di dalam buah melon.
Bahan penstabil yang digunakan adalah tepung maizena dan agar. Agar dan tepung maizena akan membentuk gel pada saat dipanaskan di dalam air. Molekul agar-agar dan tepung maizena di dalam air bergerak bebas. Ketika didinginkan, molekul-molekul agar-agar dan tepung maizena mulai saling merapat, memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air, sehingga terbentuk sistem koloid padat-cair. Kisi-kisi ini dimanfaatkan dalam elektroforesis gel agarosa untuk menghambat pergerakan molekul obyek akibat perbedaan tegangan antara dua kutub.
Apabila dilarutkan dalam air panas dan didinginkan, agar-agar bersifat seperti gelatin: padatan lunak dengan banyak pori-pori di dalamnya sehingga bertekstur 'kenyal'. Bahan penstabil dapat meningkatkan kekentalan ICM (Ice Cream Mix) dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan.
            Bahan pengemulsi yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah kuning telur. Penggunaan kuning telur bertujuan untuk memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga lembut dan meningkatkan ketahanan es krim terhadap pelelehan bahan.
            Bahan pemanis yang digunakan adalah gula. Penggunaan gula selain untuk memberikan rasa manis juga untuk meningkatkan cita rasa dan menahan titik beku (mengandung air yang tidak membeku), artinya gula mampu mengikat air sehingga tidak membeku pada suhu rendah dan didapatkan es krim yang lebih kental dan tekstur yang lebih halus.
            Namun, tekstur es krim yang dihasilkan pada praktikum kemarin tidak sesuai yang diharapkan. Es krim yang terbentuk membeku dan membentuk kristal sehingga tekstur es krim kasar. Ini disebabkan karena melon yang akan digunakan hanya digerus dengan garpu sehingga serat-serat buah melon masih kasar. Selain itu, proses aging (pematangan) kurang lama dan suhu tidak melakukan proses agitasi yang diselingi proses pembekuan di dalam refrigerator. Tekstur kasar ini yang kurang disukai oleh panelis.

V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pembuatan es krim melon dapat disimpulkan beberapa hal, seperti :
1.   Buah melon banyak mengandung vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor.
2.  Bahan penstabil yang digunakan adalah tepung maizena dan agar yang dapat meningkatkan kekentalan ICM (Ice Cream Mix) dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan.
3.   Bahan pengemulsi yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah kuning telur yang dapat memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga lembut dan meningkatkan ketahanan es krim terhadap pelelehan bahan.
4.  Bahan pemanis yang digunakan adalah gula yang dapat memberikan rasa manis,  untuk meningkatkan cita rasa dan menahan titik beku.
5.   Hasil uji hedonik menunjukkan panelis menyukai es krim melon dari atribut aroma dan juga atribut warna, tetapi pada atribut tekstur kurang disukai panelis.

Hati, Maafkan Aku...

Hati, maafkanlah aku yang terlalu ceroboh dalam menyikapi semua yang aku rasakan.
Setelah apa yang aku INGINkan dalam genggaman, mengapa begitu terasa hampa? Aku takut dengan inginku, ternyata itu bukan yang aku BUTUHkan. Oh Tuhan, aku harus bagaimana?
Takut, sungguh aku takut mendengar kata-kata manisnya. Memang, aku telah lama memendam kekagumanku padanya. Memang benar, aku ingin dekat dan mengenalnya. Tapi, ketika semua kenyataan itu telah tepat dihadapanku... Aku takut!



Aku tak pernah menduga sebelumnya.
Bahwa benar kau pun telah lama ingin dekat dan mengenal diriku juga. Bahwa kau begitu gombal dengan kata-katamu. Bahwa kau mulai memberanikan diri untuk menjahiliku ketika di kelas.
Semua itu, membuat aku ingin menjauh. Menceritakan hal ini kepada teman-temanku, tak memberikan solusi yang membuat hatiku tenang. Masih dini aku rasa untuk menyudahi kedekatan ini. Belum ada rasa sakit dan kehilangan. Mengapa aku tak bisa lagi menjadi pemuja rahasiamu???
Mengapa semua menjadi begini???

Ya Allah, aku belum cukup baik untuk memenuhi standar pilihannya. Aku masih jauh dari perbuatan yang membuatku untuk dekat padaMU. Aku masih terlalu takut untuk mengenalnya lebih dalam lagi. Izinkan aku untuk memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaanku. Izinkan aku untuk lebih dekat dan mengenalMU, Yaa Rabb...
Aku takut melangkah lebih jauh. Engkau mengetahui segala yang gaib, masa datang dan segala hal yang tersembunyi. Aku sungguh merasakan kehampaan setelah ia datang mendekat padaku. Peluklah hatiku dalam kasih dan cintaMU yang penuh keridhaan, Yaa Allah.



Salah memang aku terlalu menggembar-gemborkan bahwa benar, dulu ada kamu yang bertengger pada dahan hatiku. Salah memang aku tak bisa merahasiakan kehidupan hatiku. Sekarang, aku bingung mengambil keputusan. Memang ia belum mengatakan tentang hubungan, karena kami baru beberapa minggu ini dekat. Tetapi, ia selalu saja mengatakan kata-kata yang membuat hatiku takut. "Bagaimana bila aku telah menggenggam hatimu?", "Bagaimana bila aku memberikan warna pada hidupmu?", "Kuingin kau genggam hatiku dan dekatkan pada hatimu (tahta)". Ahh, masalah hati memang membuat aku gila!
Aku tak pernah menyangka, ternyata kau bisa segombal itu. Kau yang seakan pendiam, cuek dan misterius. Ternyata, Ira pun setuju dengan pendapatku. Tapi, benar apa kata Ratih, "Namanya juga laki-laki, Sa. Pasti juga punya perasaan layaknya seorang laki-laki".


Tak salahkan bila aku mengakhirinya sekarang? Aku yakin segala rencana Allah berakhir manis, seperti katamu, "Setelah hujan badai, mendung kelabu, langit hitam pasti akan ada seberkas cahaya setelahnya. Cahaya itu ialah cahaya pelangi". Bila memang jalan hidupku digariskan untuk bersamamu, Allah akan menggerakkan hatimu untuk datang padaku. Allah pun akan menggerakkan hatiku untuk menerimamu. Saat ini, terlalu dini untuk mengambil keputusan meneruskan kedekatan yang sedang dalam proses. Mengingat, teman dekatmu pernah menaruh hati padaku. Sungguh, aku paling rentan terhadap masalah hati. Aku buta, bagaikan bayi yang baru terlahir ke dunia. Aku butuh arahan. Aku tak mau dalam keraguan. Bila aku harus dicap sebagai penjahat karena telah menyakiti dua hati tak bersalah, hatimu dan hati temanmu, kurasa saat ini memang itu yang terbaik. Entahlah, aku takut. Aku bingung dan aku ragu. Allah lah penolong dalam setiap perkara.

Selasa, 10 April 2012

Haruskah dengan Perayaan?

Dua hari lagi. Yah, tepat 2 hari lagi tanggal 11.
Saya sampai sekarang masih bertanya-tanya. Mengapa orang yang berulang tahun diminta untuk mentraktir rekannya? Bukankah, mereka seharusnya mendoakan? Orang yang berulang tahun pun, saya pikir sebaiknya lebih khusuk beribadah....
Mengapa?
Ulang tahun seharusnya menjadi hari untuk seseorang introspeksi diri atas apa yang telah dilakukan satuh tahun belakang. Sudah cukupkah amal yang dikerjakan, atau bahkan dosa semakin berlipat ganda? Na’udzubillah mindzalik... Introspeksi diri yang diiringi dengan ibadah yang stabil (bila dirasa sulit untuk meningkatkan intensitasnya). Semoga kita menjadi insan yang selalu mengingat Allah, sehingga takut untuk melangkahkan kaki ke jalan maksiat. Amin.


Saya sangat tertarik dengan kalimat yang pernah saya baca di salah satu blog yang tidak mencantumkan nama adminya, seperti yang saya kutip, “sesungguhnya setiap ulang tahun itu mendekati kematian. Mengurangi umur yang telah tercatat di Lauhul Mahfuzh. Tidak setiap orang berbahagia dengan kematian, hanya mereka yang diberikan keistimewaan oleh Tuhan yang wajar mengharapkan segera berjumpa kematian. Bagi kita yang pemahaman agamanya rendah, kita yang awam dan umum, kematian adalah tanda putus asa dan bosan hidup. Karenanya, bagi yang terlalu bergembira ria dengan datangnya ulang tahun, maka saksikanlah saat kematiannya datang. Tidak seorang pun yang boleh bersedih! Semua harus gembira! Semua harus berpesta! Makan enak dan sejenisnya. Sebablah tujuan telah pun dicapai. Janganlah rayakan ulang tahunku, sebab itu tanda kau bergembira dengan datangnya kematianku dan sebab aku masih pun takut serta sangat belum siap. Sungguh, kecuali engkau senang akan hal itu”.

Jujur saja, sampai hari ini pun saya masih sering melontarkan kata-kata “minta traktir” kepada teman yang berulang tahun, meskipun tetap terselip doa yang tulus dari saya. Dulu ketika saya masih kanak-kanak. Melihat pesta ulang tahun yang dirayakan oleh teman-teman, terbersit pikiran anak-anak dalam diri saya, “kenapa mama dan papa tidak pernah merayakan ulang tahun saya?”. Saya baru tersadar mengapa sejak kecil dibiasakan untuk tidak merayakan pesta ulang tahun. Terima kasih mama dan papa saya tercinta.
Ketika guru SMA saya berulang tahun, mendapatkan kejutan dan kue ulang tahun dari kami muridnya. Saya justru tersentuh melihat apa yang dilakukan beliau. Beliau membaca Al-Quran dengan khusuk dan mata yang berkaca-kaca, sedangkan kami duduk terpaku melihat beliau. Seusai beliau menyelesaikan bacaan ayat-ayat suci Al-Alquran beliau berkata, “Maaf anak-anak, Ibu sedang berpuasa”. Beliau pun berinisiatif untuk menyuapkan potongan-potongan kecil kue dari kami satu per satu kepada kami. Sungguh, saya tersentak mendengarnya. Justru di hari ulang tahunnya, beliau menyibukkan diri untuk beribadah. Subhanallah...

Ada alah satu doa yang pernah saya terima di pesan singkat ketika saya berulang tahun. Singkat, padat dan jelas. Membuat saya benar-benar diingatkan. Doa tersebut diambil dari salah satu ayat di dalam kitab suci Al-Quran yang berbunyi, “dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku diwafatkan, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Sampai saat ini, doa itu saya teruskan kepada teman-teman yang berulang tahun, Insyallah. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita menghapuskan budaya perayaan ulang tahun secara perlahan. Amin J

Sabtu, 07 April 2012

Cinta Dalam Hati

"Mungkin ini memang jalan takdirku, mengagumi tanpa dicintai. Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu...
Telah lama kupendam perasaan itu, menunggu hatimu menyambut diriku. Tak mengapa bagiku mencintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku..."


Berulang kali lagu Cinta Dalam Hati-nya Ungu saya putar sampai tengah malam. Bertemankan lelah mencari jurnal untuk tugas kuis teknologi pengemasan. Terlalu lelah mungkin, sampai-sampai perhatian saya lari ke blog. Sebenarnya, hati saya yang begitu lelah. Sudah terlalu sesak untuk menarik nafas satu tarikan. Entah malam kapan, saya benar-benar menangis di atas sajadah. Setelah sholat tahajud, tetesan air mata berderai menghadapMU. 
"Ya Rabb, saya tak pernah sedetik pun mengizinkan ingatan ini tertuju padanya. Namun, semakin hari hati dan pikiran ini semakin kuat menggambarkan sosok dirinya. Ya Rabb, bantu hamba keluar dari gejolak hati yang hampir merobohkan pertahanan hamba. Saya lebih memilih kesendirian hati tanpa mengenalnya, daripada saya terlunta mengaguminya dalam diam. Engkau lebih mengetahui detail hati hamba, Ya Rabb. Engkau tahu yang terbaik untuk hamba. Kuserahkan persoalan hati ini. Saya telah beristiqomah, saya selalu takut dan takut bila saya mulai menyukai dan menyayanginya. Jagakan hati hamba dari karismatik dirinya, hingga membuat saya lalai dalam beribadah. Amin".




               Semua bermula dari praktikum biologi (Semester 1). Entah kapan pastinya, saya mulai mengagumi sosok penyendiri dan tegasnya. Tapi saya tidak begitu peduli akan hal itu, sampai akhirnya saya mendapatkan mimpi tentangnya dan tentang saya. Tepat semester dua, hari apa itu saya lupa. Jelasnya, esok hari ada praktikum kimia organik. Saya satu kelompok denganya, sampai-sampai saya tidak mau menegur atau melihatnya. Entahlah, saya menjadi BENCI padanya karena bunga tidur saja! Ketika ada kuliah umum di Pasca Sarjana. Saya baru tau, ternyata bukan hanya saya yang mengagumi sosoknya. Kenapa bisa tahu? Ketika kami mengadakan game truth and dare di mess PT Semen, keempat teman saya yang lain mengakui hal itu (semester 3). Sebelumnya, saya sangat sadar sosok dirinya yang begitu diam dan tegas. Saya tak pernah terlalu menghiraukan keberadaan dirinya. Sampai-sampai, hampir tergeserkan oleh seseorang yang membuat tragedi segitiga. Tapi, begitu kuat karismanya... Hingga seseorang itu tak berhasil menggantikannya. Semester 4, seseorang itu masih saja dekat denganku. Perjalanan pulang fieldtrip pun tak lepas berkirim-kirim pesan singkat dengan dia. Tapi, saya tetap tak menemukan chemistry dengan seseorang ini. Entahlah, mengapa saya tertuju padanya yang telah mencuri perhatian saya sejak semester 1? Masuk semester 5, dua kelompok praktikum saya diberikan kesempatan untuk bekerja sama dengannya. Saat inilah, saya baru menyadari bahwa benar ada dirinya dihati. Jujur saja, saya tak pernah merasakan perasaan yang menggebu-gebu. Deg-degan yang dirasakan hanya biasa, namun... Nyaman! Ketika bisa satu kelompok dengannya, entah mengapa setiap sudut bibir ini dengan refleks menarik 2 cm ke kanan dan ke kiri. Pada bulan 10, dia menyemangati saya melalui pesan singkat yang dikirimnya. Jujur, berulang kali saya baca dan senyum-senyum sendiri. Entah mengapa, kata-kata semangat itu begitu luar biasanya memompa kembali semangat yang sempat kendur. Sekarang, semester 6. Saya mengira dapat melupakannya. Namun, lagi-lagi saya dihadiahkan bunga tidur tentangnya. Masyallah... Semester ini, semester yang sangat berat untuk saya. Minggu kemarin, begitu intensnya kami berkirim-kirim pesan. Sempat-sempatnya ia menjahiliku, "di kalender saya, kok tanggal 11 bulan april tanggal merah ya? :D"... Kagetnya saya, itu tanggal kelahiran saya. Ya Allah, bagaimana pertahanan hati ini tidak goyah? 


Saya sudah berulang kali menangis akan hal ini. Menangis memohon keridhaan dariMU, Ya Rabb. Keridhaan untuk menghapus dirinya dari memori hati dan pikiran saya. Tidak pernah saya merasakan sakit menahan semua ini, yang ada hanya ketakutan. Takut bila sebenarnya saya benar-benar telah jatuh ke dalam jurang.
Siapa lagi penolong hamba selain Allah Azza wa Jalla? Pencipta segala yang terlihat ataupun tidak, yang hidup dan yang mati, yang besar dan yang kecil, yang tua dan yang muda, terukur dan tidak terukur, dan segala hal yang tak bisa saya rincikan satu per satu. Saya tidak menginginkan satu kepastian tentang diriku di matanya. Saya terus-terusan berdoa untuk menekan rasa kagum ini. Saya yakin, Allah tau yang terbaik untuk saya. Bimbing dan tuntun hati hamba untuk selalu mengingat Asma Engkau, Ya Allah. Amin, :)

Jagakan Hati Ini

Tulisan ini udah direvisi, hehehe... 
Lagi-lagi, pemuja rahasia itu memang asyik! Tanpa ada yang tahu sebenarnya bagaimana dan apa yang seseorang rasakan. hmmm, ada yang berminat jadi pemuja rahasia? Tentu saja, AKU!
                                               
                 Kamis, 11 November 2011.
                10:39

                Ketika aku mengucapkan satu kalimat penegasan, itu merubah sedikit dari sisi hidupku. Mungkin, selama ini aku menganggap itu hanyalah sebatas angin yang berlalu menyapu debu yang menebal didinding hatiku. Namun, aku salah duga. Memang benar, dari sekian kali aku berada dekat dengan dirinya dulu, hanya sedikit sekali aku merasakan getaran di hatiku. Tapi tak kupungkiri, ketika pesan singkatnya hadir di malam suntukku berteman dengan tugas, itu dapat menjadi satu penyemangat dan bahagiaku meluap-luap.
                Satu nama yang pernah membuat aku malas untuk mendengarnya. Alasan klasik memang. Mimpi! Sungguh, aku hampir-hampir tak mau lagi bertemu dengannya. Lucu. Sangat lucu. Salah apa dia sampai-sampai aku tak mau bertemu dengannya?
                Biar kuberi tahu. Bahwa pesan singkatnya pun walau hanya sepele, aku simpan untuk sesekali aku baca kembali. Pesan singkat yang sangat jarang sekali hadir membunyikan ponselku. Mengajak aku bercanda dan tertawa. Oh Tuhan, jagakan hati ini. Sulit rasanya menahan untuk tidak melihatnya bila berada dalam lokasi yang sama, untuk tidak menyapa kata “Hai” ketika berada duduk disampingnya, dan untuk tidak bekerja sama dengannya ketika berada satu team dengannya. Ya Tuhan, pencipta segala rasa... Jagakan hatiku hingga Engkau meridhai segalah hasrat yang bertengger dihati.
             Getar yang dulu begitu lemah kurasa, kini semakin hari semakin terasa bertalu-talu. Ruang penampung oksigen yang dulu berkapasitas lebih, kini terasa sesak terisi oleh suplai energi yang berlebih dari sengatan senyummu. Untuk satu nama yang kini begitu kuat dihati, pergilah menjauh segera dari sisiku. Aku tak mau dipusingkan oleh secuil rasa yang kini bermain-main liar dihati. Aku sudah cukup susah karena itu. Aku cukup kepayahan untuk menghapus jejakmu. Apa yang harus aku lakukan untuk menghapus tangisan hati ini ketika aku berusaha sekuat hati untuk melupakanmu yang tak pernah aku izinkan tahu apa yang tersembunyi dihatiku, apa yang terselip di dalam doaku, apa yang terbayang dibenakku? Sungguh, aku benar-benar ingin menghapus semua wajah yang pernah terukir diingatanku. Aku, benar-benar tak mau memikirkan dirimu walau hanya sedetik saja.
                Kau tahu bagaimana rasa dongkolnya aku ketika kau berusaha menjodoh-jodohkan aku sama temanmu? Kau tak tahu kan apa yang aku katakan dalam hati? Betapa inginnya aku membantah segala ucapanmu? Aku hanya bisa berlagak bodoh pura-pura tak tahu, dan temanmu memasang wajah penuh senyum malu-malu. Sesungguhnya bukan dia, tapi kamu!
                Saat ini, aku tak mengharapkan apa-apa dari segala rasa yang aku punya sekarang. Tak pernah aku ingin lebih dekat denganmu sebelum aku meyakinkan kenyataan bahwa benar ada kamu di hatiku. Sejauh ini, aku hanya ingin melupakanmu. Sebelum rasa ini mengakar lebih dalam dan dalam lagi. Sebelum aku terkontaminasi oleh segala racun yang kau sebar untuk mematikan sarafku. Hingga akhirnya, tak ada pilihan lain selain meminta penawar darimu. Aku tak mau!