- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Selasa, 24 April 2012

Dan Lagi!

Mama, papa dan kedua adikku- Anis dan Angger- kemarin Sabtu dateng ke kosan. Sontak saja hati ini senang bukan kepalang. Aku sama Karin- adikku nomor 2- langsung menyambut kedatangan mereka.
Kamar kosan bener-bener lagi kayak kapal diterpa badai. Baru pindahan kost, belum rapi dan didatangi tamu. Anehnya, adik bungsu saya malah berkata, "Mbak, kamar kosannya bagus ya". Waduh, ini sindiran, celaan atau pujian???
Tak tahu lah... Jelasnya saat itu, aku dan Karin benar-benar kelabakan ngemasin pakaian. Gimana nggak, kita nggak punya rencana nginep di Palembang, eh... nggak taunya mama sama papa minta kita untuk ikut. Saat itu, air dikosan belum hidup sampe siang! Air di bak juga kering kerontang. Bisa dibayangkan kita ke Palembang belum mandi... hehehe,


Dan, Oh My GOD!!!
Kirain kita bakalan ke mess dulu baru nganter papa ke bandara. Nggak taunyaaaaa??????? Style hari itu bener-bener aku kayak pembantunya papa deh. Tepat berdiri di belakang papa bawain tas laptopnya, sedangkan papa menyeret koper di depan aku. Baju kaos pake jaket angkatan, celana gunung berkantong banyak, sandal jepit dan jilbab langsungan. Masyallah.... Supeer sekali! Awalnya aku lebih memilih tetap di dalam mobil atau bila perlu menunggu di parkiran. Tapi, karena aku bener-bener pengen nganter papa, akhirnya turun juga. Mata orang-orang di bandara udah aneh ajah gitu. hahaha :D
Bodo' lah apa yang dipikirin mereka, yang penting perjalanan dinas papa lancar. Selamat sampe tujuan pulang dan pergi tanpa kekurangan suatu apapun. Amin :)

Papa pulang dari berangkat dinasnya, aku pergi berangkat fieldtrip bersama teman-teman. Pengen sih bisa ikut papa, tapi nggak punya biayanya :D hehehe....
Udah dari bandara, kita langsung menuju mess. Selain nganter keberangkatan papa ke Malaysia dan Vietnam, kita nganter adikku Anis untuk les intensif persiapan SNMPTN. Semoga bisa lulus atas Ridho Allah. Semoga pula, mbak Anis bisa menjalankan amanah dan tanggung jawab baru dengan ikhlas, sabar dan keberkahan dari Allah. Amin...
 Haahh, ngeliat adik-adikku udah pada gede-gede baru sadar ternyata aku sudah tua :D hehehe, Kasihan adikku yang paling kecil, Mas Anden. Sekarang dirumah cuma sama mama dan papa. Papa pun jarang di rumah karena lebih banyak pergi dinasnya. Kita juga maklum, bukan keinginan papa untuk pergi dinas terus. Itu karena papa memang lagi terlibat dalam proyek, selalu doa yang tulus untuk kesehatan mama, papa dan adik-adikku tercinta.

Lagi asyik-asyik bercengkrama dengan keluarga, aku terpikirkan kamu. Kamu yang saat ini tengah dekat denganku. Sebut saja dia LAUT. Julukkan itu telah lama aku berikan padanya. Alasan yang sangat mudah sekali, karena saya suka warna biru :) Kenapa tidak langit?
Langit bisa saya lihat dari sisi manapun saya beridiri. Terkecuali di dalam rumah tanpa jendela :D Memang sulit untuk menggapainya, begitu sulit. Tetapi, begitu mudah untuk aku dan semua orang memandangi keindahannya.
Sedangkan laut, saya harus benar-benar ke daerah yang memiliki pantai. Berdiri dari tepi pantai barulah saya bisa menikmati indahnya. Sulit, sulit memang mencarinya, menemukannya, memandanganya. Butuh perjuangan. Saat kau berada di tepi pantai, kau pun masih akan menemukan kesulitan-kesulitan lainnya untuk menikmati indahnya. Lalu lalang pengunjung pantai, karang-karang yang kokoh, bukit-bukit yang menjulang, perahu-perahu yang berlayar akan dengan manisnya menghalangi pandangan kita. Hmm, itulah yang kini tengah aku jalani.

Kamu yang kini ada di catatan perjalanan hidupku, entah akan berakhir bagaimana cerita kita ini? Akankah terus kucing-kucingan dari teman-temanmu atau akan diterima dengan lapang dada. Sejauh ini, aku berpikir tak ada yang salah sekedar sms saja. Kecuali, kita memang ada hubungan khusus. Aku pun tak pernah berpikiran itu. Sungguh! Dari dulu, aku sudah cukup senang apabila kelak aku bisa dekat dan mengenalmu. Kini, ketika itu sudah terwujud. Mengapa aku dan kamu takut? Yah, takut apabila kedekatan kami yang notabene hanya sekedar teman sms ini menyakiti hati dia. Lagi, lagi.... Aku berkutat dengan perasaan takut lagi... Akankah harus kami akhiri sekarang atau kami harus melanjutkannya? Entahlah, aku masih belum bisa berpikiran jernih. Aku masih belum tahu apakah ini kebutuhanku atau sekedar keinginan saja? Aku tak tahu, sampai kapan aku dan kamu bertahan dalam ketersembunyian ini?

Hah, ucapan teman-teman terkadang membuat aku takut saja. "Kita lihat saja nanti, bagaimana akhirnya?", "Sudahlah, jujur saja kalo memang suka", "Nggak lama lagi bakalan menyusul kami" dan bla...bla...bla... Aku tak pernah mau mengizinkan untuk menggantungkan harapan yang tinggi setinggi-tingginya. Aku dan kamu lebih memilih untuk tetap bertahan dalam posisi ini, mungkin inilah posisi ternyaman. Dan mungkin nanti aku merasa tidak nyaman lagi, jangan paksa aku untuk mengatakannya. Aku akan tetap berusaha senyaman mungkin di depanmu. Dan bila kamu pun tidak lagi merasakan kenyamanan itu, tolong katakan dengan jujur. Mungkin kita akan menemukan solusi terbaiknya :)
Aku benar-benar tak tahu jalan mana yang harus aku tempuh...

0 Komennya...:

Posting Komentar

Arigatoo ma Friends