- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Rabu, 03 November 2010

Anak Kost dan Kuliah

        Ngebahas tentang anak kost, sekarang aku uadah jadi anak kost sejak tahun 2009 kemaren.
Dulu waktu SMA, pengeeen banget cepet-cepet lulus. Biar bisa sekolah pake baju bebas, tinggal di kota orang, bisa ngerasain mudik, mandangin tanggal merah di kalender buat mudik, etc..
Tapi, setelah aku jalanin. Jadi anak kost atau kuliahan itu sama aja ngebetein nya!
Jauh dari keluarga, sakit nggak ada yang ngurusin, semua serba mandiri. Belum lagi, aku yang susah beradaptasi kewalahan dengan semuanya. hehehe, =D


Sungguh, masa SMA itu masa yang paling indah. Walau pun nggak indah-indah banget karena perpeloncoan yang sempat aku alami.
Aku rindu masa-masa itu. Di bangku perkuliahan, semua harus dikerjakan dengan ekstra. Teman-teman dekat yang aku miliki, belum bisa membuat aku untuk nyaman seutuhnya seperti di masa SMA dulu. Serba emosional, geng-gengan, etc...
Bekum lagi dikosan yang penuh pekerjaan rumah yang dengan manja menatapku untuk segera dibereskan. Aku rindu keluargaku. SUNGGUH!
Tapi, inilah nikmatnya kuliah dengan status anak kost. Bisa merasakan rindu keluarga, kampung halaman, mudik, cemas jemuran yang belum diangkat ketika hujan, terbaring sakit nggak ada yang ngurusin dan banyak lagi yang nggak mungkin di dapat dari mereka-mereka anak kuliahan yang tetap memilih di kampung halamannya tanpa menjadi anak kost.


Pahit dan manis itu selalu berjalan beriringan. Tapi, tak selamanya pahit itu menyakitkan! Insyallah, sesudah pahit ada manis yang menyambutmu diujung persimpangan kelelahan kita. Ternyata, walau kuliah dan jadi anak kost itu ngebetein... Cuma di awal aja, toh makin ke sini aku enjoy dengan semuanya... Dan juga, bukan hanya anak kuliahan saja yang merasakan itu. Anak sekolah di tiap lanjutan pertama atau pun menengah pun juga sama iyanya. Bahkan, mereka jauh lebih bisa diacungkan jempol karena berani untuk meninggalkan kampung halamannya.


Buat semua-semua yang baru akan jadi kost, sabaaaarr untuk ngelewatin masa-masa yang NGEBETEIN itu. Toh, cuma bentar juga. Selebihnya... Insyallah, akan asyik =)

Jumat, 29 Oktober 2010

" Untukmu "



Dinamika kehidupan berlalu begitu saja. Tanpa kita sadari, roda itu terus berputar tanpa mau menunggu. Memaksa kulit yang segar ini menjadi keriput dimakan usia, ingatan yang tak lagi kuat, dan akhir dari semuanya kita terbaring kaku dalam kubur.
Yah, semua itu berlalu tanpa kita sadari. Bagai gunung merapi yang mengeluarkan lahar ganasnya tanpa ragu, air laut yang memuntahkan Tsunami ke permukaan tanpa rasa kasih, bagian bumi yang memporakporandakan bangunan hingga rata dengan tanah.

Perih yang mendalam, kehilangan yang tak terganti, isak tangis dan jerit ketakutan hanya jadi gema kelam dalam catatan perjalanan hidup mereka. Aku tersentak pilu, gumpalan air dimata tak dapat mengobati semua yang mereka hadapi. Aku tak tahu detail rasa yang terukir di hati-hati mereka, aku hanya dapat mengurut dada menyaksikan adegan yang terus berputar di layar televisiku. Ini bukan komedi atau opera belaka saja! Inilah jalan untukku, untukmu dan untuk kita dalam berbagi, membantu dan meringankan apa yang patut kita lakukan.


Apakah harus kita merasakan langsung ujian yang mereka terima untuk membuka mata dan hati kita??? Tidak! Aku yakin kalian semua akan dengan lantang meneriakkan kata itu. Namun, mengapa masih saja tak ada gerakkan yang kita lakukan? Aku tak meminta kalian mengeluarkan harta benda atau sejumlah uang yang mungkin memberatkan, tapi seuntai doa yang berkelanjutan. Apakah itu masih memberatkan hati kalian saudaraku? Mereka kehilangan keluarga yang sangat mereka cintai, rumah tempat mereka berteduh, semua yang dulu mereka miliki lenyap sudah... Kita pun akan mengalami hal yang sama, nanti. Sedetik kemudian atau bertahun-tahun kemudian. Itu pasti! Semua yang kita cintai, yang kita miliki akan lenyap. Sadarkah, kita yang akan meninggalkan mereka pergi ke dalam tanah untuk selamanya.

Mungkin rasanya tak pantas aku mengeluh akan rasa sakitku yang dikhianati oleh orang-orang yang kusayang, dibohongi atau apa saja yang kupikir ada unsur mendzalimi diriku. Mungkin aku yang terlalu berlebihan atau aku yang terlalu sensitif.
" Ya Allah, aku tahu... rasanya tak mungkin aku meminta dan bersujud untuk tidak lagi Engkau menguji kami dan semua ciptaanMu dengan segala ujian-ujian yang datang... Tapi mungkin tak berlebihan, jika aku memohon agar Engkau memberi kekuatan dan kesabaran kepada kami dalam menghadapi semua itu. Amin".


Jadikan kami insan manusia yang pandai bersyukur, walau dalam cobaan sesulit apapun, dalam kehilangan sepahit apapun, dalam kesakitan sekuat apapun... Engkaulah Tuhanku, Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Semua ini tak mungkin hanya kemarahanMu belaka, aku tahu itu.

Untukmu wahai Saudaraku. Untukmu wahai Bumiku.