- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Sabtu, 07 April 2012

Jagakan Hati Ini

Tulisan ini udah direvisi, hehehe... 
Lagi-lagi, pemuja rahasia itu memang asyik! Tanpa ada yang tahu sebenarnya bagaimana dan apa yang seseorang rasakan. hmmm, ada yang berminat jadi pemuja rahasia? Tentu saja, AKU!
                                               
                 Kamis, 11 November 2011.
                10:39

                Ketika aku mengucapkan satu kalimat penegasan, itu merubah sedikit dari sisi hidupku. Mungkin, selama ini aku menganggap itu hanyalah sebatas angin yang berlalu menyapu debu yang menebal didinding hatiku. Namun, aku salah duga. Memang benar, dari sekian kali aku berada dekat dengan dirinya dulu, hanya sedikit sekali aku merasakan getaran di hatiku. Tapi tak kupungkiri, ketika pesan singkatnya hadir di malam suntukku berteman dengan tugas, itu dapat menjadi satu penyemangat dan bahagiaku meluap-luap.
                Satu nama yang pernah membuat aku malas untuk mendengarnya. Alasan klasik memang. Mimpi! Sungguh, aku hampir-hampir tak mau lagi bertemu dengannya. Lucu. Sangat lucu. Salah apa dia sampai-sampai aku tak mau bertemu dengannya?
                Biar kuberi tahu. Bahwa pesan singkatnya pun walau hanya sepele, aku simpan untuk sesekali aku baca kembali. Pesan singkat yang sangat jarang sekali hadir membunyikan ponselku. Mengajak aku bercanda dan tertawa. Oh Tuhan, jagakan hati ini. Sulit rasanya menahan untuk tidak melihatnya bila berada dalam lokasi yang sama, untuk tidak menyapa kata “Hai” ketika berada duduk disampingnya, dan untuk tidak bekerja sama dengannya ketika berada satu team dengannya. Ya Tuhan, pencipta segala rasa... Jagakan hatiku hingga Engkau meridhai segalah hasrat yang bertengger dihati.
             Getar yang dulu begitu lemah kurasa, kini semakin hari semakin terasa bertalu-talu. Ruang penampung oksigen yang dulu berkapasitas lebih, kini terasa sesak terisi oleh suplai energi yang berlebih dari sengatan senyummu. Untuk satu nama yang kini begitu kuat dihati, pergilah menjauh segera dari sisiku. Aku tak mau dipusingkan oleh secuil rasa yang kini bermain-main liar dihati. Aku sudah cukup susah karena itu. Aku cukup kepayahan untuk menghapus jejakmu. Apa yang harus aku lakukan untuk menghapus tangisan hati ini ketika aku berusaha sekuat hati untuk melupakanmu yang tak pernah aku izinkan tahu apa yang tersembunyi dihatiku, apa yang terselip di dalam doaku, apa yang terbayang dibenakku? Sungguh, aku benar-benar ingin menghapus semua wajah yang pernah terukir diingatanku. Aku, benar-benar tak mau memikirkan dirimu walau hanya sedetik saja.
                Kau tahu bagaimana rasa dongkolnya aku ketika kau berusaha menjodoh-jodohkan aku sama temanmu? Kau tak tahu kan apa yang aku katakan dalam hati? Betapa inginnya aku membantah segala ucapanmu? Aku hanya bisa berlagak bodoh pura-pura tak tahu, dan temanmu memasang wajah penuh senyum malu-malu. Sesungguhnya bukan dia, tapi kamu!
                Saat ini, aku tak mengharapkan apa-apa dari segala rasa yang aku punya sekarang. Tak pernah aku ingin lebih dekat denganmu sebelum aku meyakinkan kenyataan bahwa benar ada kamu di hatiku. Sejauh ini, aku hanya ingin melupakanmu. Sebelum rasa ini mengakar lebih dalam dan dalam lagi. Sebelum aku terkontaminasi oleh segala racun yang kau sebar untuk mematikan sarafku. Hingga akhirnya, tak ada pilihan lain selain meminta penawar darimu. Aku tak mau!

0 Komennya...:

Posting Komentar

Arigatoo ma Friends