- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Senin, 23 Januari 2012

Misteri Jodoh

"Jodoh itu di tangan Tuhan atau jodoh itu sudah diatur sama yang di atas", gitu kalo kata orang-orang.
Tapi, perlu diketahui jodoh itu perlu dijemput. Kita perlu usaha untuk mendapatkannya. Bukan cuma duduk dan berdoa saja. Jodoh itu perlu dikejar. Boleh saja kita menargetkan umur sekian saya harus sudah menikah, tapi ingat semua itu sudah ada yang mengatur. Bisa lebih cepat, lebih lambat atau bahkan tepat sesuai keinginan. 
Pasangan hidup yang kita pilih untuk menjadi pendamping kita akan sangat menentukan jalan hidup kita ke depan. Akan lebih baik kah atau justru lebih buruk? Menikah bukanlah suatu urusan yang gampang. Menikah tidak semudah kaum remaja sekarang yang dengan enaknya memilih pacar untuk dijadikan teman curhat, teman hangout, teman bercanda dan berbagai macam makna teman. Perlu dipahami lebih dalam lagi. Apakah karena desakan keluarga, nafsu, gengsi atau sebab-sebab lain yang sebenarnya berdampak tidak baik dengan keutuhan rumah tangga kita kelak? Prihatin melihat banyak orang-orang transgender sehingga menuntut kita harus lebih selektif dalam mencari dan menentukan kepada siapa pelabuhan hati kita akan bersandar? Maka dari itu, jangan risaukan status kalian yang hingga kini masih melajang. Biar saja kita dikatakan sebagai seorang yang pilih-pilih, daripada terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan?


Terkadang sebel yah denger celetukan orang-orang yang pada sibuk ngurusin jodoh kita yang tak kunjung datang. Riwueh nya pertanyaan yang dateng ke kita pasti pertanyaan yang sudah sangat familiar ditelinga "Kapan nikah?", "Kok sendiri, pasangannya mana?", "Kapan nyusul?" dan beribu pertanyaan lain yang maknanya sama. Setiap dateng acara keluarga, reuni angkatan, dateng ke nikahan temen tapi kita masih setia ngejomblo (dalam hati cuma bisa bilang "padahal saya juga nggak mau gini").  Coba introspeksi diri lagi. Apakah kita memang benar-benar telah siap? Mungkin kita merasa bahwa keuangan kita telah mapan, umur telah waktunya, pekerjaan telah mantap, rumah telah siap tapi kita masih saja sendiri? INGET, jodoh itu misteri! Nggak bisa ditebak kapan, di mana, dan gimana kita bertemunya? Tapi yang tetep perlu diinget, jangan pernah marah sama Tuhan. Bukan Tuhan tidak adil atau kita tidak laku, hanya saja Tuhan masih ingin kita benar-benar yakin dengan keputusan kita untuk menikah. Yakin bahwa kita sabar dengan prahara yang akan datang. Bagaimana bisa kita sabar dan yakin, kalau kita saja tidak sabar dan yakin akan jodoh kita yang belum juga datang???
Tuhan masih memberikan banyak waktu untuk kita bersama orang tua sebelum kita menghabiskan waktu bersama keluarga baru kita nanti. Jangan pula, terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga lupa untuk menjemput jodoh kita. Luruskan kembali azam yang telah kita buat. Apa tujuan kita menikah? Menikah muda atau menikah dengan umur yang sudah matang, tidak menentukan keutuhan keluarga tersebut akan bertahan hingga ajal menjemput bila masing-masing pasangan tidak memiliki tujuan dari menikah. Menikah pun, jangan dibawah paksaan atau tekanan. Lillahi ta'allah, niatkan semuanya karena Allah.


Kebanyakan orang tua galau bila melihat anaknya belum menikah. Mendesak agar anaknya sesegera mungkin membangun sebuah keluarga baru bersama pasangan yang telah dipilih. Seharusnya, orang tua jangan pernah memaksakan hal itu. Ingat, itu juga bukan keinginan mereka! Saat keadaan seperti inilah hanya keluarga yang dapat diandalkan untuk menampung kerisauan sang anak ketika mendengar dan melihat celetukan tetangga. Jangan sibuk mencari jodoh yang terlalu jauh, terkadang tanpa kita sadari jodoh sudah ada di depan mata. Hanya saja kita masih belum bisa menyadarinya. Tetangga saya, menjemput jodohnya hanya karena salah mengirimkan sms yang seharusnya ditujukan ke adiknya. Nomor handphone sang adik dan jodohnya hanya berbeda satu digit angka saja! Kok bisa? Itu lah misteri jodoh, kita tidak ada yang tahu.


Jangan merasa malu dengan perjodohan. "Ini bukan zaman Siti Nurabaya, biar saya sendiri yang mencari". Jangan dipikir perjodohan itu menyeramkan. Kita masih tetap menjalankan proses perkenalan. Kita tetap harus tahu karakter calon pasangan kita, bibit, bebet dan bobotnya. Tetap saja itu harus diperhitungkan. Selama proses perkenalan itu, kita tetap harus berdoa meminta petunjuk Allah agar hati kita benar-benar mantap. Tapi kalo memang kita tetep nggak menemukan kecocokan dan jawaban dari usaha dan doa kita, kita bisa menyudahi perkenalan itu dan kita tetap menjalin hubungan baik dengannya sebagai teman. Tidak ada permusuhan. Indah bukan?
Kunci dari segalanya adalah sabar dan yakin. Tuhan telah menyiapkan kado terindah untuk kita sesuai dengan waktunya. Sebelum waktu itu datang, kita harus telah mempersiapkan diri baik jasamani maupun rohani, karena untuk mendapatkan pasangan hidup yang baik kita pun harus baik terlebih dahulu. Ingat Allah telah berfirman dalam Quran Surat Annur : 26, "Bahwa laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita-wanita yang baik dan begitupula sebaliknya".
Perbanyak ibadah dan usaha, InsyAllah jodoh kita yang masih tersembunyi sesegera mungkin menjemput kita, yang masih jauh sesegera mungkin didekatkan, yang telah dekat sesegera mungkin diberikan keteguhan. Amin, 
Semoga, apa yang saya tulis bermanfaat buat kita semua. Amin

Minggu, 15 Januari 2012

Surat Cintaku

       Ternyata, ada untungnya juga kemarin papa ngeprint surat untuk mama yang aku ikutin lomba 4 tahun yang lalu. Sengaja diprint papa buat ditunjukkin ke mama. Padahal sih, akunya maluuu... =D
Btw, kenapa aku bilang untung?? Soalnya, softcopy surat untuk mama yang bertemakan Hari Ibu itu udah hilaang. Seneng deh termyata masih ada hardcopy-nya. hehehe,
Ini surat, aku tulis waktu aku masih SMA kelas 2. Surat ini juga, alhamdulillah dapet juara 3. ^_^
Oke deh, silakan di baca...
                                                                                                
                                                  Baturaja, 19 Desember 2007
                                                 Beloved, Mama
                                                 In,
                                                My Heart

Assalamu’alaikum wr.wb,

        Dalam heningnya malam dan diiringi deru AC yang sayup-sayup, aku menumpahkan segala rasa yang selama ini terpendam. Teringat akan wajah letihmu yang tak pernah lelah membesarkanku. Terpatri senyum bangga itu di saat Rissa berdiri tegap dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada tanggal 17 Agustus kemarin. Terngiang merdu suaramu dikala engkau mengajari doa-doa untuk mengagungkan Asma Allah. Rinduku berpadu dikelamnya malam dan memecahkan kesunyian kamarku. Kulayangkan surat ini dari hatiku terdalam.
        Kaifa haluki, Ummi? Sehat-sehat saja, kan? Alhamdulillah, Rissa juga sehat-sehat saja. Oh ya ma, Rissa mau ngucapin Selamat Ulang Tahun yang ke-42, walaupun masih 9 hari lagi. Semoga mama selalu diberikan kesehatan dan dibukakan pintu ampunan olehNya. Satu lagi, supaya mama diberikan kesabaran dalam mendidik anak-anak mama yang bandel. Kata maaf tak lupa Rissa ucapkan, karena di hari ulang tahun mama ini, Rissa tidak ada di dekat mama, tidak bisa mengucapkan Selamat Ulang Tahun dan memeluk mama. Rissa harus masuk sekolah, ma… Maaf, Rissa tidak bisa bersama mama di Lampung.
        Ma, tidak terasa sudah 16 tahun, dan Rissa akan beranjak dewasa. Selama itu pula, kasih sayang mama tidak pernah putus Rissa terima. Mama juga selalu ada saat Rissa butuh, di saat Rissa sedih atau pun senang. Makasih ya, ma… You are the best, Mom! Kasih sayang dari mama sangat berarti untuk Rissa. Tapi, apa yang bisa Rissa lakukan untuk membalas itu semua? Membanggakan orang tua, memberikan hasil yang terbaik, atau Rissa pikir, itu tidak sebanding dengan apa yang sudah mama berikan selama 16 tahun ini. Maka dari itu, ma… Rissa mau, di hari Ibu nanti, mama ngerasain bahwa anak-anak mama tidak hanya bisa bandel tapi juga bisa membuat mama senang. Rissa sama adik-adik, mau mengajak mama refreshing walau hanya sekedar jalan-jalan. Rissa tidak mau lihat mama masih berkutat dengan bumbu-bumbu dapur yang membuat mama jenuh. Rissa tahu, ma… Mama sering merasa bosan dengan rutinitas mama sebagai Ibu Rumah Tangga. Maafin Rissa seama adik-adik ya, ma. Mungkin kami malas membantu mama, walau hanya mencuci piring. Dan kami lari bila mama meminta tolong menyapu rumah atau sekedar mengelap meja makan. Maafin Rissa, ma karena secara sadar atau tidak sadar, Rissa suka buat mama kesal.
        Mama, tidak lama lagi, Insyallah Rissa kuliah. Mau tidak mau, Rissa harus menimba ilmu di tanah rantau. Rissa belum sanggup kalau hari itu datang, ma. Rissa masih ingin di dekat mama yang selalu memberikan Rissa semangat di saat Rissa lagi down, mama penyejuk dikala Rissa gundah, mama penghibur di saat Rissa lagi sedih. Masih terukir jelas diingatan Rissa, ma. Nasehat dari mam, “bahwa kasih sayang itu bisa kita rasakan dikala kita bersama. Jika kita sudah berpisah atau berkeluarga nanti, kita tidak bisa lagi bermanja-manja seperti sekarang, di saat kita masih bersama”. Kata-kata mama, memang benar adanya. Rissa bisa melihat kerinduan teman-teman Rissa. Rindu kampung halamannya, rindu kasih sayang keluarga, dan kehangatan yang sejak kecil mereka rasakan. Ma, Rissa belum sanggup jika Rissa nantinya harus terpisah jarak dan waktu. Tapi, apalah daya. Kelak jika Rissa sudah sarjana, Rissa harus sudah bekerja. Membantu adik-adik Rissa yang masih sekolah. Ingin membanggakan mama dan papa dengan jeri payah yang Rissa peroleh nanti.
        Rissa bangga dengan mama. Sejak kelas 6 SD, mama sudah berpisah dengan orang tua mama. Mama harus ikut uwak, membantu dan mengasuh anak-anaknya uwak. Mama hanya bisa menangis ketika orang tua mama akan kembali ke kampung halaman. Jika Rissa jadi mama pada saat itu, mungkin hari-hari Rissa terasa berat. 1 bulan di karantina, terasa mengekang hati Rissa. Jika diberi waktu menghubungi orang tua, Rissa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tanpa sadar, air mata telah bergulir di kedua pipi Rissa saat mendengar suara mama. Tapi mama beda dengan Rissa, mama masih tetap tegar. Sampai-sampai mama diganggu tetangga mama dengan kata-kata yang menggelikan. “Jangan nangis. Kalau orang tuamu datang kemari, simpan (maaf) kentutnya di dalam botol. Jadi, kalau kangen hirup saja botol itu”, hihihi… Masih ingatkah kau, mama? Rissa juga bangga akan keputusan mama. Ketika tiba hari pernikahan mama, mama harus berhenti bekerja karena mama ingin membesarkan kami tanpa harus berbagi-bagi waktu. Really, I proud with you…Mom!
        Ma, Rissa tak harap surat ini akan tetap terlipat rapi di lemari-lemari kamar mama atau tersimpan manis di laci meja rias. Rissa hanya berharap, mama mengetahui betapa besar rasa sayang Rissa untuk mama, papa dan adik-adik. Ma, walau Rissa di Baturaja dan mama di Lampung… Rissa yakin, rasa sayang mama tak pernah pudar karena Rissa tahu, dengan jarak jauh ini akan menambah rasa sayang mama karena rindu ingin berjumpa. Itulah yang Rissa rasakan saat ini, ma. Walaupun sedih kita tidak berkumpul di Hari Ulang Tahun mama, setidaknya Rissa bisa mendengar suara merdu mama melalui telepon.
        Ma, melalui surat ini… Rissa susun kata demi kata dan Rissa rangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah surat cinta untuk mamaku tersayang. Curahan rasa rindu Rissa yang mungkin selama ini tak bisa Rissa ucapkan. Ungkapan rasa sayang yang tak terbendung lagi. Goresan surat ini, penanda yang tak terucap dari Rissa bahwa Rissa sangat menyayangi mama. Selamat Hari Ibu ya, ma…
        Jemariku telah mengungkapkan perasaanku. Pikiranku tertuang rapi di atas kertas putih. Menyusun rangkaian kata di dalam Qolbu. Berkat doamu, mama… Insyallah aku tetap dalam lindungan Allah. Dan selalu bersyukur atas nikmat yang t’lah kuterima hingga detik ini.
        Wassalamualaikum wr.wb.


                                                         Salam rindu,


                                                                      Rissa Nino Fastapy

Heran juga sih akunya, kenapa bisa dapet juara 3. Soalnya nih ya kalo aku pikir, surat-surat yang lain bagus dan top banget. Tapi, alhamdulillah. Ternyata aku bisa nulis surat juga walaupun dengan waktu yang mepet. hehehe,
Love you, Mom...

Senin, 09 Januari 2012

Adik "Bontot" ku

        Angger Haryono,
Yah, gabungan dari dua kalimat nama. Adik laki-laki satu-satunya yang manjaaa banget. Angger, kata papa sih itu nama diambil dari nama Jawa yang artinya "anak laki-laki". Terus kemarin waktu mama ke pasar, ada yang bilang nama itu keturunan ningrat. hahaha =D, aku tidak tahu mana yang benar. Haryono sendiri, diambil dari nama papa "Haris Priyono". Kalo mau diartiin yah, anak laki-lakinya Haris Priyono...

   
        Angger, adik aku yang kalo mbak-mbaknya pada mudik... Waahh, manjaaanya!
Dulu waktu dia masih SD, mau tidur kepalanya mesti dikusek-kusek sampe tidur sama aku. Kalo nggak, yah minta dipijet-pijet. Sebelum tidur, mas Angger-sapaan sayang dari kita- udah bilang, "makasih ya, mbak. Kalo aku udah tidur nggak sempet bilang makasih". Aduuhh, lucuunya.
Hmmm, tapi itu nggak putus sampe dia SD doank. Sekarang nyatanya setelah SMP, masiih suka minta dipijit-pijit. Kalo kita mbak-mbaknya pada luluran mas Angger bilang gini,  "itu lulurnya baunya nggak enak. Ngapain sih pake lulur?". Selang beberapa menit, ehh dia malah ikut-ikutan juga. Kalo kita pada bersihin muka pake susu pembersih, terkadang dia minta dibersihin pake di massage segala. Sama ajah kayak papa. Jadi udah kayak di salon pada mau pedi-medicure. Walau keq gitu, mas Angger tetep laki-laki banget. Nggak ada kemayu-kemayu nya kayak perempuan.


   Mas Angger itu, punya wajah yang ganteng dalam skala ukuran aku. Tapi, bukan cuma aku dan keluarga yang bilang gitu. Waktu SD, gurunya pernah bilang kalo dia ganteng. Lagi juga, mas Angger doank yang hidungnya mancung ngikutin papa. Kita mbak-mbaknya, khususnya aku, masih kecil malah dibilang hidungku abis ditumbur kereta. hahaha
Mas Angger punya kulit yang lebih gelap dibanding dengan saudara-saudaranya, ini efek suka panas-panasan di lapangan tennis. Walau keq itu, kemaren mas Angger dipanggil gurunya dengan sebutan "COWOK PUTIH". aahaahaa, kita ketawa-ketawa weh tuh. Mungkin emang dia putih kali yah dibanding temen-temennya.


Kemaren waktu mas Angger mau turnamen tennis ke Linggau, dia sms dulu ke aku sama Karin. "Mbak, aku ada diajak turnamen ke Linggau, aku ikut atau enggak yah?". "Ikut donk. Sayang kalo nggak ikut, mumpung masih kelas 2. Kalo udah kelas 3 kan fokus mau ujian", jawab aku. Pikir aku juga biar ningkatin prestatsi tennisnya. Jangan cukup puas dengan hasil juara 2 yang baru kemaren di dapet. Lagi juga, biar memotvasi Angger untuk lebih giat latihan. Abisnya, suka males-malesan. =D


    Mas Angger orangnya care sama saudara-saudaranya, suka ngalah, nggak neko-neko, dan satu lagi masih anak-anak banget. Emang sih, sekarang dia udah mulai "suka-sukaan" gitu sama temen disekitarnya, tapi yah... Dia jauh lebih anak-anak dari temen-temen nya disekitar komplek. Temen-temennya umuran dia udah pada pacaran, udah pada pecah suara, udah pada tumbuh kumis... Mas Angger, belum! Ditambah, mas Angger juga belum bisa bawa motor. Aku pernah sekali ngajarin mas Angger bawa motor, eh dianya malah teriak ketakutan. hehehe =D
Kemaren, waktu libur masa tenang, mas Angger sempet minta ajarin lagi. Tapi, aku malah yang takut. Kenapa? Soalnya jalan di komplek rumah lagi pada dibeton, banyak pekerja dan jalanan emang lagi nggak aman. Yasudah, nanti Insyallah waktu aku pulang libur semester ganjil.


   Selain itu, mas Angger orangnya suka sama anak kecil. Kalo ditanya, "Mas, mau punya adek nggak?". Jawabanya tetep sama "mau dong, biar aku ada temennya". Hhmm, sama kayak aku yang kalo ditanya "mau punya kakak nggak?".
Keliatan banget kalo dia suka anak kecil itu pas tetangga minta jagain anak-anaknya. Kalo tetangga lagi pergi ke pasar, mas Angger di panggil ke rumahnya untuk jagain anak-anaknya. Mau makan keluar sekeluarga, mas Angger diajaknya juga. Mas Angger orangnya bisa ngemong anak kecil, walaupun dia anak bontot. Mas angger juga orangnya aktif dan ekspresif. Kalo lagi maen tennis, pukulannya dapet point. Wuuiih, lenggangannya udah kayak bakalan pasti menang. Tapi, kalo pukulannya malah kasih point ke lawan, pukulannya malah bisa tambah kacau. Tapi, mas Angger yang aku tahu jarang marah. Kalo lagi kesel yah, paliiing diem dengan muka ditekuk, hahaha =D
Satu tuh yang suka bikin dia kesel, kalo aku nyium pipinya. Sekarang udah gede nggak mau lagi. Dulu waktu masih keciil, abis pipinya kita ciumin.



           Mas Angger, kita semua sayang mas Angger. Jadi adik yang tetap sayang keluarga yah. Jadilah anak yang soleh dan dibanggain sama mama papa dan sama mbak-mbakmu. Mas Angger harus lebih rajin lagi belajarnya, biar bisa dapet rangking 1. Mas Angger juga harus lebih giat latihan tennisnya, biar jadi atlit kayak Naddal. We always loving you... :*

Sabtu, 07 Januari 2012

"Senior Oh Senior"

                   ...KESENIORITASAN... 
Masih terasa banget sampe aku kuliah sekarang. Sebenernya, sampe sekarang aku juga masih belum ngerti ya kenapa masih berlaku senior selalu benar. Senior seolah di AGUNG kan. Merasa dirinya lah yang selalu harus ditakuti dan dipatuhi. hmmm.... Sungguh, senior yang seperti itu sudah melakukan pembunuhan karakter seseorang. Gimana enggak coba? Hidup seseorang dihantui rasa was-was kalo ketemu senior. Kaki udah gemeter duluan, narik napas udah kayak orang asma, hidup dibawah tekanan, bawaaanya ngejelek-jelekin senior terus jadinya. Menciptakan bermacam-macam karakter baru yang seharusnya emang nggak ada pada diri kita.
        Flash back ke masa SMA. Kesenioritasan yang berlaku, cukup buat aku nggak bisa berkutik! Lima jempol deh untuk senior-senior aku tercinta. :D  Ceritanya nih, aku ikut salah satu organisasi di sekolah.  Kekerasan masih berlaku. Kesenioritasan masiih kentel banget. Udah kayaak lewat kuburan di malem Jumat kliwon deh kalo ketenu sama senior, bawaannya merindiing coy. Udah makanan sehari-hari deh yang namanya kena tampar, mulai dari pake topi sampe pake tangan langsung. Enyak sama babe gue aje kagak pernah gitu deh... Kalo udah bunyi bel istirahat, senior-senior pada dateng ke kelas cuma buat kasih hukuman ke kita. Kena bogem alias tinju, udah juga tuh. Tapi, untuk kasus yang ini aku bener-bener nggak terima. Itu masih dalam lingkup sekolah, bukan organisasi. Kalo emang waktunya organisasi kita kena hukuman yah, aku teriima dengan berat hati. hahaha =D
    Singkatnya
Emak gue nggak terima kalo anaknya sampe kena tinju gitu. Yasudah, dateng deh tuh ke sekolah ngelapor ke guru. Perlu kalian tahu, senior itu anak seorang polisi yang emang udah punya jabatan di daerah aku. Nggak perduli lagi deh tuh siapa orang tua si "SENIOR" ini, yang jelaass... Emak gue ngotot minta dipanggil orang tuanya dateng ke sekolah. Belum lagi, minta perjanjian hitam di atas putih dengan materai 6000. Wah.wah.waahh...
Sebelum aksi hitam di atas putih, si senior udah minta maaf ke aku. Pake cipika cipiki pula. ckckck,
Dalem hati, "tunggu yah, bentar lagi emak saya datang" hhhh,
eh, udah selesai tuh perkara hitam di atas putih... Nggak ada kapok-kapoknya. Hampir semua anggota senior nggak terima, pake acara mau nyamperin aku sepulang sekolah. Bener-bener deh tuh, ketar-ketir jantung gueeh. Ambil langkah 1000 dengan lapor ke pembina. Yaudah, amaan. Saking takutnya aku dengan mereka senior-senior tercinta, aku sampe harus berhenti organisasi itu beberapa hari sebelum pengukuhan. TRAGIIISS,
Dan posisi aku yang dulu sebagai ketua untuk anggota perempuan, terpaksa saya lepaskan dengan airmata. 

    Tapi yah, emang udah jalannya gitu mau giman lagi???
Selang beberapa hari setelah pengukuhan, aku sama temen aku yang juga berhenti dari organisasi tersebut ditarik lagi. Kita dipanggil untuk ikut tes tingkat kabupaten. Alhamdulillah, kita berdua tembus sampe Provinsi. Masih inget banget pandangan mereka yang nggak suka. Belum lagi guru-guru juga yang ikut-ikutan. Masa-masa itu, bener-bener masa yang penuh haru dan tangis. Dari ini lah pula, kami bisa mendapatkan bonus berkunjung ke Batam, Singapura dan Malaysia.


Untuk kalian senior-seniorku... Terima kasih untuk didikan kalian yang begitu keras. Terima kasih sudah membantu aku untuk belajar arti melepaskan untuk mendapatkan yang terbaik. Terima kasih telah memberikan aku kesempatan untuk merasakan takut, sedih, senang, berbagi, dan semuanya. Walaupun pernah terlontar kata-kata benciku. Kata-kata sakitku. Kata-kata takutku. Tanpa kalian, aku tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya menjadi seseorang yang dimusuhi. Seseorang yang baru. Seseorang yang dipatuhi. Sesorang yang dikenal. Seseorang yang tak lagi berarti. Terimakasih untuk kalian semua seniorku.

Kamis, 05 Januari 2012

Wish this Want that -____-

Pretty confused,

Actually a lot of my desire. I don't know, which one should I prioritize. Expenditure in the year and this semester was really great! Income, well don't ask ... Still remain as yesterday. Need funds for Fieldtrip Akbar, who till now didn't know the clarity of purpose. Lecturers and majors take our choices will go to Singapore and Malaysia, but many that objected and feels that funds pretty great. Students themselves want to remain in the domestic. Decisions that haven't been certain till now it really made ​​a mess of planning. Around late April or early May we already have to travel to the destination. Down payment required 1 MILLION in this month. Supposedly, the purpose of departure ascertained advance and afterwards do pay the advance money.


Not to mention the planning KKN and PL. That, too, must needed the extra funds as well. Savings that I have had too wasnt sufficient. But, at least slightly reduce the burden on my parents. Well, it may only be used to Fieldtrip Akbar only, not for KKN and PL. Yesterday, after consultation with the academic supervisor, suggested for the PL in Lampung. That is, the funds needed had to be over for last year. Hopefully problem of Fieldtrip Akbar finish quickly and also highly desirable goal remains in the domestic.
This year too, my sister will continue her education into college. Can you imagine how much spending is needed? My parents are obviously one of capable, enough to finance and facilitate our needs. But, what about friends who are in fact less capable? Both parents no longer exist? They certainly should be more actively seek income by way of halal.


Initially, my savings are used to buy mobile phones. Afterwards I thought better kept. Not without reason I want to replace a new mobile phone. Not for styles, but it was already broken. Sometimes itself off, doesn't on full 24 hours. Not to mention the problem or network connections. Only my handphone which can not signal. Physically it is still good, but its use has been reduced. So, I have to save money or buy a new phone??? Confused!



Really, wish this want that!

Rabu, 04 Januari 2012

Judulnya, KACAU!!!

Ampuuun dah sekali ini libur masa tenang...
Ini efek seminggu masa tenang sebelum UAS. you know lah, kalo udah gini kok yah jadi maleeeees belajarnya. Gaya nya bawa materi-materi kuliah yang segudang banyak nya ke kampung halaman untuk dibaca. DIBACA! eh, salah deh itu judulnya... boro-boro dibaca, cuma DIPANDANGIN doank! ampun dehh..

Tugas-tugas pada dipending berhari-hari, ketiban waktunya deadline, udah kaya maling dikejer masa. Kelabakaan bukan maeen. Mau salahin siapa?? Temen-temen satu kelompok yang juga pada males nya? sama iyaa nya kaya aku? halaaaah, ini mah salah bersama. Tapi kalo kata dosen sih, harus ada satu orang yang dijadikan ketua. Biar kalo ada masalah, yah dia yang bertanggung jawab. Jadinyaaa, nggak giniii deh. hahaha =D

Heboohnya lagiii ni, pas balik ke kosan ketinggalan kunci kosan. ckckckck,

Bener-bener nggak niaat kuliah apa yah? hahaha... bukan gitu sob, kunci kamar mah dipegang sama adek aku. Hebatnya, itu kunci disimpen dikantong celana. Mana kunci itu nggak ada gantungannya, bener-bener kunci. Murni. Gara-gara itu kunci, kita berdua mesti terdampar di depan pintu kosan selama beberapa jam nungguin ibu kosan pulang kerja buat pinjem kunci duplikatnya.

Malaaaang nyaa..

Untungnya, alhamdulillah... Tetangga kebetulan ada dinas kerja ke Palembang, ya udah itu kunci di titipin.

drrttt..drttt...ddrrrtt...
Ceritanya hape aku bunyi nih, ada telpon dari tetangga. Kasih tau kalo dalam beberapa menit lagi sampe. Itu artinyaa, aku harus nurunin anak tangga ke bawah nungguin kunci kamar kosan itu dateng.
Singkatnya, pas aku liat.. Kok kunci nya ada 2? dan ternyataaa, itu BUKAN kunci kamar kosan.. Oh nooo!!!

Pikiran aku pasti itu kunci udah ilang, gimana nggak? Kunci di simpen di kantong celana. Hape aja bisa ilang, ya nggak sih?


Lupain dulu deh masalah kunci.            
Ini masalah map dan isi-isi nya. Tentu sudah pasti itu isinya materi kuliah, tugas-tugas, etc-etc lah.. Lagi dan lagi, ketinggalaaaan di Baturaja. Ya ampuuun!

Gimana aku mau belajar coba?? Dan sekali lagi, kami harus merepotkan orang rumah untuk cari map dan kunci kosan yang masih antah berantah kebaradaannya. Mama, Papa, Mas Angger, Mbak Anis dan Mbak Helda... Maafin yahh =(
Syukur alhamdulillah, ada travel langganan yang emang udah tau tempat kosan aku. Udah deh,  TERPAKSA ngerepotin beliau. Alhamdulillah banget, yang kali ini kunci kosan dan map nya bener. Walaupun kunci yang dibawa banyaaak.. hahaha =D


Pagi ini, waktu udah di angkot mau berangkat kuliah... Ngejeer buat ngerjain UAS elearning pengawetan dengan batas waktu 15 menit, aku kelupaan bawa dompet. Ya Allah Ya Rabb...

Untung yah aku nggak lupa bawa modem, kalo nggak bataal deh aku ujian. Bersyukurnya lagi, kemaren aku sempet nyimpen uang 10rb di tas. Alhamdulillah, walaupun hari ini hidup dengan berhutang. hahaha....

Tragiiiisnya, aku nggak jadi ke bazaaar buku di audit gara-gara nggak bawa dompet!

Untuk ke depaannya... Di semester 6, tahun 2012. Jangan lagi-lagi malees kayak gini. Semua barang-barang mesti diinget atau bila perlu buat daftarnya. Jadi, nggak ada lagi tuh namanya ketinggalan atau kelupaan.