- Goresan Hati -

Dalam hidup yang penuh perjuangan, jangan kau jatuh ketika semua beban berada tepat di pundakmu.

Jumat, 24 Februari 2012

Sederhana? Siapa takut!

Lama nggak buka situs di dunia maya, mau facebook, twitter, google+, ataupun blogger... Udah penuh dengan sarang laba-laba kali yah, hihihihi :D
Mau nulis lagi, tapi bingung apa yang mau di tulis. Terkadang cukup untuk disimpen sendiri. Terkadang nggak mesti dipublikasikan. Nunggu bener-bener suasana yang bakal ditulis tepat untuk ditulis. Nah lho, ribet juga.. hehehehe :)


Selepas sholat dzuhur di mushola kampus siang tadi, aku dan teman-teman banyak cerita tentang keluarga dan teman-teman di kampung halaman. Kalo mau aku lihat-lihat, beragam banget sifat dan watak manusia. Kondisi ekonomi keluarga yang memang nggak bisa dipaksain lebih, nggak bisa menuntut kita untuk senggak-enggaknya berpakaian sama dengan mereka.
Mereka yang kurang bisa merasakan nikmatnya bersyukur, nggak kuat menahan silaunya pernak-pernik yang dikenakan oleh orang lain. Mereka -yang memiliki cukup uang- bisa dengan mudahnya membeli apapun yang "diinginkannya" walaupun itu bukan "kebutuhan" baginya. Teman-teman dikampus khususnya, kalo mau aku perhatiin, ribet juga. Tapi heran yah aku, kenapa hal demikian banyak menimpa kaum hawa? Kaum Adam? Mereka cukup bermodalkan kemeja, celana, sepatu dan tas tanpa seragam warnan pun sudah dengan santainya berlenggang masuk ke ruang kelas. Coba deh ditengok kaum hawanya? Tas, sepatu, baju, celana, jam, jilbab, bros mau diseragamin semua warnanya. Kalo hari ini tema baju warna merah, mulai dari jam sampe tas mesti merah juga. Kalo jilbabnya merah yah emang wajar, tapi kalo yang lain-lainnya juga mesti seragam? Mesti berapa banyak kita mengoleksi tas, sepatu, jam dan lainnya biar seragam?
Aku pikir, cukup satu warna buat tas dan jam. Kalo memang kurang, 3 udah maksimal banget. 
Hal-hal sepele demikian menurut aku memang menjadi modal dalam kerapian, karena memang kebanyakan dari kita menilai seseorang dimulai dari covernya. Sederhana sudah cukup memikat orang lain untuk berteman dengan kita. Sederhana tidak membuat kita malu untuk berteman dengan siapa saja, mau level high class ataupun under class. Sederhana nggak buat kita untuk sombong dengan pakaian mewah yang kita kenakan dan nggak buat kita minder dengan pakaian murah yang kita pakai. Sederhana nggak nuntut kita membeli barang-barang baru yang "wah" ataupun memaksa kita mengganti barang-barang lama yang sudah "nggak" di zamannya lagi. Sederhana nggak buat seseorang yang cantik menjadi jelek ataupun yang kaya menjadi miskin. 


Sekarang, coba ditengok barang milik kita yang bener-bener "kebutuhan" dan "keinginan". Hitung berapa banyak perbandingannya? Bukan maksud aku untuk tidak berpenampilan baik menurut persepsi Anda masing-masing. Tapi dicoba untuk membuat perencanaan yang lebih baik lagi dengan uang yang kita miliki sekarang. Masih banyak yang lebih membutuhkan uang itu daripada mall, salon, cafe atau tempat-tempat yang biasa dikunjungi untuk mempercantik diri. Diri kita yang akan datang belum tentu memiliki perekonomian yang sama dengan diri kita sekarang. Jadi, biasakan hidup sederhana dari sekarang! :)

0 Komennya...:

Posting Komentar

Arigatoo ma Friends